16

897 135 29
                                    

Tidak ada gunanya mendebatkan cinta dengan orang yang jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada gunanya mendebatkan cinta dengan orang yang jatuh cinta. Bagi mereka, perasaan mereka lah yang paling benar. Tidak ada salahnya mencintai, tapi beberapa dari mereka tidak menyadari jika cinta bukanlah kebahagiaan semata.

Jika kau mencintai, maka kau harus siap untuk tersakiti. Tidak semua cinta memang. Tapi ada yang seperti itu.

Jika ditanya apakah Minjung masih menyukai Jaemin, tentu jawabannya adalah iya. Mungkin ia masih terlalu polos untuk menyebutnya sebagai cinta. Tapi hatinya cukup yakin jika perasaannya adalah sebuah rasa yang tulus.

Tidak mudah melupakan selama hati tidak juga rela. Minjung ingin berjuang, tapi bagaimana bisa jika saingannya adalah pamannya sendiri. Salah satu orang yang sangat ia harapkan kebahagiaannya.

Bukan ingin dijuluki open minded, Minjung hanya berpikir jika cinta datang begitu saja, tidak bisa direncanakan, kapan, dimana, pada siapa kau akan jatuh cinta. Karena ia juga mengalaminya.

"Selamat ya. Akhirnya kita lulus juga."

Rasanya sudah lama sekali, meski hanya beberapa minggu, Minjung tidak bertukar sapa dengan sang pujaan hati.

"Ya. Selamat kau bisa masuk 10 besar."

Canggung. Minjung bukanlah orang seperti ini. Ia bisa bersikap sok kenal bahkan pada orang yang baru ditemui.

Hari ini hari kelulusannya. Harusnya ia merasa bahagia.

Senyumnya mengembang, mendapati seorang laki-laki jangkung berlesung pipit dengan setelah semi formalnya datang mendekat.

Ditangannya ada dua buket bunga berukuran besar.

"Samchon."

Panggilan Minjung membuat Jaemin menoleh ke belakang. Minjung tidak bisa untuk tidak iri saat melihat bagaimana dua pasang mata itu bertatap. Begitu juga saat orang yang pertama dihampiri bukanlah dirinya.

Menguatkan hatinya, Minjung tersenyum. Matanya memanas saat tiba gilirannya.

"Halo Princess."

Sebelum air matanya jatuh, dengan cepat ia berhambur ke dalam pelukan ternyaman selain pelukan sang ayah.

"Samchon, aku sangat menyayangimu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Just Call It Ours (2Jae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang