Haiii
Adakah yang belum tidur? Atau kebangun jam segini?
Di chapter sebelumnya, komentar yang aku balas pakai emot, jangan artikan negatif yaa.. Biar ga spoiler..
Aku kalo bales komen biasanya kebablasan🙂...
"Aku tidak masalah jika Papa pergi."
Berbeda dengan lisannya, hati Jaemin terasa begitu berat saat mengatakan itu. Ia ingin tetap bersama Sehun.
Sehun memang belum mengatakan keputusannya. Meski sisi egois Jaemin berharap Papanya itu menolak. Ia ingin Sehun tinggal.
"Kau bisa ikut Papa."
Ucapan Sehun selanjutnya menghancurkan harapan Jaemin. Tanpa mengatakannya pun, Sehun sudah pasti memutuskan untuk pergi.
Sehun memberikan ponselnya. Sebuah halaman bertuliskan Paris College of Art terpampang di sana.
Jaemin merasa asing, belum pernah ia mendengar nama universitas itu.
"Mendaftarlah di sini. Mereka memiliki jurusan fotografi yang bagus."
Jaemin memang menyukai kamera, tapi tidak pernah terpikirkan olehnya untuk serius hingga mempelajarinya secara formal. Ia memotret hanya untuk hobi, karena ia melihat Sehun begitu bahagia saat melakukannya.
"Aku sudah bilang kan, aku tidak akan kuliah."
"Papa juga sudah bilang kan, kau harus kuliah."
"Kenapa aku harus kuliah?"
"Kenapa kau tidak mau kuliah?"
Jaemin mendengus kesal. Selalu seperti ini jika berdebat dengan Sehun. Sekarang, ia benar-benar membutuhkan Chanyeol yang selalu mendukungnya.
"Kalau kau tidak cocok dengan kampus ini, kau bebas memilih yang lain. Papa tidak akan memaksamu untuk kuliah dimana ataupun jurusan apa."
"Akan kupikirkan."
Jaemin meninggalkan Sehun, masuk ke kamarnya lalu merebahkan tubuh di kasur. Tangannya meraih ponsel di saku, membuka kuncinya hingga terlihat wallpaper dirinya bersama Jaehyun.
Alasan Jaemin tidak ingin kuliah, yang paling utama adalah ia takut. Ia takut sendirian lagi, ia takut berjuang sendiri membiayai kuliahnya yang jelas tidak akan murah.
Jaemin takut bermimpi. Di saat teman-temannya sibuk menentukan jurusan dan universitas, Jaemin takut memikirkan jika suatu hari nanti ia sendiri lagi dan harus merelakan mimpinya.
Jaehyun is calling
Jaemin mengangkatnya di dering pertama.
"Aku baru saja mandi."
"Sudah makan malam?" Dalam pikirannya, Jaemin menimang untuk membicarakan kepergian Sehun pada Jaehyun.
Tapi ia takut. Pikirannya menebak reaksi Jaehyun yang pasti mendukungnya untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Call It Ours (2Jae)
Fanfiction[JAEJAE] Jaehyun yang selalu gagal dalam percintaannya dengan wanita, bertemu Jaemin-si anak asuh pasangan gay-yang tengah mencari jati diri. "Kau tahu? Cinta bisa tetap dimiliki tanpa harus saling memiliki."