Ditentang

966 72 11
                                    

WARNING⚠️ Dilarang Keras untuk men screenshot cerita ini untuk hal yang tidak baik seperti mengcopy paste, Dilarang Keras plagiat untuk masuk ke sini

Enjoy

H A P P Y R E A D I N G💞💐🫶🏻

"Naura, sekarang kamu ga perlu pergi kemana-mana lagi. Kamu pulang ke rumah. Hubungan kita udah ga ada sangkut pautnya sama bulan. Hari ini dia resmi aku pecat!" ujar Rakha dengan suara penuh keputusan, namun terdengar juga ada rasa lega di baliknya.

Naura menatap Rakha dengan ekspresi campuran antara kelegaan dan kekhawatiran. "Kenapa kamu diem?" tanya Rakha, mencoba membaca ekspresi Naura yang cukup sulit diprediksi.

"Aku turun di sini aja ya," ujar Naura dengan suara yang agak bergetar, mencoba menutupi perasaannya yang bercampur aduk.

Rakha memandang Naura dengan penuh kebingungan. "Kamu pergi kemana lagi sih?" desaknya, mencoba memahami apa yang ada di benak Naura.

Namun, Naura hanya diam, tak mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan perasaannya. Hatinya penuh dengan pertanyaan dan keraguan, namun dia tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.

"Kamu gada niatan untuk memperbaiki hubungan kita?" ujar Rakha dengan nada sedikit kesal, merasa frustrasi dengan keheningan Naura.

Naura menatap Rakha, matanya mencari-cari kepastian di balik kata-kata Rakha. Namun, dia hanya bisa menggeleng lemah, merasa kehilangan dalam lautan emosi yang bergejolak di dalam hatinya.

"Rakha, mungkin kamu bisa ambil keputusan yang tegas," ujar Naura dengan suara yang penuh dengan keraguan dan keputusasaan. "Aku yakin kamu ga bisa membantah orang tuamu. Nikahi saja Bila. Aku lihat dia begitu tulus denganmu. Lupakan saja pembelaanku padamu tadi. Lupakan semua tentang kita. Aku merasa aku tidak pantas dicintai olehmu lagi."

Naura melihat Rakha dengan mata yang penuh dengan kerinduan, tapi juga penuh dengan keputusasaan.

Rakha menghentikan mobilnya dan menatap Naura dengan intens. Kini tangan Naura berada dalam genggaman Rakha, erat dan penuh perasaan. "Naura, selama tujuh bulan ini, aku tak pernah berhenti mencari kamu," ujar Rakha dengan suara bergetar. "Aku telah melalui segalanya, menghadapi semua tantangan dan rintangan hanya untuk menemukanmu. Mereka boleh bilang aku bodoh atau buta karena masih mencintaimu, tapi aku tidak peduli. Jangan pernah bilang bahwa kamu ga pantas dicintai."

Rakha menarik napas dalam-dalam, matanya penuh dengan tekad dan cinta yang tak tergoyahkan. "Nau, meskipun aku kecewa dan marah, rasa cintaku padamu jauh lebih besar daripada apapun. Kalaupun aku harus terpaksa menikahi gadis lain, aku tidak akan pernah bisa mencintai mereka seperti aku mencintaimu. Hatiku, seluruh diriku, sudah sepenuhnya milikmu."

Rakha menatap Naura dengan tekad yang kuat, menggenggam tangannya erat-erat. "Aku akan memperbaiki semuanya," ujarnya dengan penuh keyakinan. "Aku akan mengubah cara pandangmu, meluluhkan hatimu sama seperti sebelum-sebelumnya. Aku akan membuatmu melihat betapa besarnya cintaku padamu."

MAS RAKHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang