WARNING⚠️ Dilarang Keras untuk men screenshot cerita ini untuk hal yang tidak baik seperti mengcopy paste, Dilarang Keras plagiat untuk masuk ke sini
Enjoy
H A P P Y R E A D I N G💞💐🫶🏻
Naura terlihat bingung dan cemas, namun ia berusaha melepaskan diri dari genggaman Rakha. "Maaf, tapi aku harus pergi!" ujarnya dengan suara bergetar.
"Terima kasih sudah membantuku bebas dari para preman itu!" tambah Naura sebelum berbalik untuk melangkah pergi.
Naura melangkah beberapa langkah, namun Rakha dengan cepat mencekal lengannya, menahannya untuk tidak pergi. "Tunggu, kenapa kamu ninggalin aku begitu saja tanpa penjelasan yang jelas?" tanya Rakha, suaranya penuh dengan campuran rasa sakit dan kebingungan.
Naura tidak menjawab, hanya menatap Rakha dengan mata berkaca-kaca.
"Jawab, Naura!" seru Rakha sekali lagi, kali ini suaranya lebih keras dan penuh desakan.
Ketika Naura tetap diam, Rakha melanjutkan dengan nada yang semakin putus asa. "Kamu tetap diam sekarang? Kamu nggak ada jawaban kan? Aku salah apa, Nau? Aku salah apa sampai-sampai semesta aja nggak mengizinkan aku untuk bahagia?"
Matanya berkaca-kaca, suaranya bergetar dengan emosi yang tak tertahan. "Kamu bahkan bilang bahwa kamu akan ada di sampingku, meskipun saat itu aku masih kritis. Tapi aku masih memiliki kesadaran, Naura. Aku dengar semua yang kamu katakan soal kamu bakal setia, ada di sampingku. Tapi nyatanya apa, Nau? Kamu pergi selama ini, selama ini, Nau?"
Rakha menghela napas berat, mencoba menahan air matanya. "Dan saat akhirnya kita bertemu lagi, kita seolah-olah adalah orang asing!"
Naura mulai menangis, suaranya gemetar saat akhirnya berbicara. "Rakha, aku... aku terpaksa pergi. Ada sesuatu yang harus aku lakukan, sesuatu yang sangat penting."
Rakha menatap Naura dengan mata penuh rasa sakit. "Penting? Apa yang lebih penting daripada kita? Apa yang lebih penting daripada janji-janji kita, Nau?"
Naura menggelengkan kepala, air mata mengalir deras di pipinya. "Aku tahu ini terdengar klise, tapi aku melakukannya untuk kebaikan kita. Ada hal yang aku harus lakukan sendiri."
Rakha terpana, terdiam sejenak. "Hal yang lebih penting daripada kita? Kamu serius, Naura? Kenapa kamu nggak bilang dari awal? Kenapa kamu harus menghadapi ini sendirian?"
Naura mengusap air matanya, menatap Rakha dengan penuh penyesalan. "Aku nggak bisa, Rakha. Aku nggak bisa bilang sekarang."
Rakha mendekat, matanya penuh dengan kemarahan dan rasa sakit yang mendalam. "Kamu pikir aku bisa menerima itu begitu saja? Kamu ninggalin aku tanpa alasan, tanpa penjelasan, dan sekarang kamu bilang ada sesuatu yang lebih penting daripada kita? Kamu serius, Naura?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS RAKHA
Fiksi RemajaGadis ini Bernama Amala Naura Azzahra Seorang gadis penuh keceriaan,penuh impian, Naura paling bisa Gadis yang sangat amat handal dalam menyembunyikan kesedihannya, kesakitannya, Naura si pencari suasana siapapun yang baru mengenal nya akan disambut...