Lebih Baik Melepaskan?

1.1K 70 11
                                    

WARNING⚠️ Dilarang Keras untuk men screenshot cerita ini untuk hal yang tidak baik seperti mengcopy paste, Dilarang Keras plagiat untuk masuk ke sini

Enjoy

H A P P Y R E A D I N G💞💐

"Jika mencintaimu berarti harus merelakanmu pergi demi kebahagiaan dan keselamatanmu, maka aku akan melakukannya dengan segenap hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika mencintaimu berarti harus merelakanmu pergi demi kebahagiaan dan keselamatanmu, maka aku akan melakukannya dengan segenap hati. Cinta sejati adalah tentang memberikan kebebasan, bukan sekadar memiliki." - Amala Naura Azzahra-


Naura segera mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah mandi, ia melaksanakan shalat Subuh, sarapan cepat, dan bergegas kembali ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, Naura langsung mencari Gibran. "Gib, gimana kondisi Rakha?" tanyanya dengan nada penuh kekhawatiran.

Gibran terlihat lelah, namun tetap berusaha memberikan kabar terbaru. "Nau, Rakha butuh donor darah segera. Golongan darahnya AB," jawabnya.

"Sudah dapat donornya?" tanya Naura dengan harapan.

Gibran menggeleng pelan. "Gue semalaman udah nyari ke sana ke mari, tapi belum dapat juga, Nau. Darah gue B, darah Adara A, dan darah mamah Rakha AB, tapi dokter bilang kalau kondisi mamah Rakha gak memungkinkan untuk donor," jelasnya dengan nada putus asa.

Naura menghela napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya. "Darah gue O!" celetuk Naura tiba-tiba.

Gibran menatapnya dengan mata berbinar, seolah menemukan harapan di tengah keputusasaan. "Lo serius, Nau? Darah O bisa mendonorkan darah ke semua golongan, termasuk AB!"

Naura mengangguk tegas. "Iya, Gib" katanya.

Mereka segera menuju ruang donor darah. Naura melakukan prosedur pemeriksaan singkat untuk memastikan kesehatannya cukup baik untuk mendonorkan darah. Setelah dipastikan aman, petugas medis mulai mengambil darah Naura.

Selama proses donor, Naura terus berdoa dalam hati, berharap darahnya bisa menyelamatkan suami tercintanya. Ia tahu ini adalah harapan terbaik mereka untuk melihat Rakha pulih kembali.

Setelah proses selesai, petugas medis segera membawa kantong darah ke ruang ICU untuk segera diberikan kepada Rakha. Naura menatap penuh harap, memohon kepada Tuhan agar ini menjadi titik balik bagi kesehatan Rakha.

"Terima kasih, Naura. lo benar-benar memberikan harapan besar buat kita semua," ujar Gibran dengan mata berkaca-kaca.

Naura hanya bisa tersenyum lemah, merasa sedikit lega meski hatinya masih dipenuhi kekhawatiran. "gue bakalan melakukan apa saja demi Rakha," bisiknya pelan, penuh harap bahwa usahanya kali ini akan membawa keajaiban bagi suaminya.

MAS RAKHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang