WARNING⚠️ Dilarang Keras untuk men screenshot cerita ini untuk hal yang tidak baik seprti mengcopy paste, Dilarang Keras plagiat untuk masuk ke sini
Enjoy
H A P P Y R E A D I N G💞💐🫶🏻
Pukul 21.40
Naura duduk di bangku meja belajar di kamarnya, handphone-nya menampilkan wajah Adara dan Afan. Mereka memang sedang melakukan video call.
"Hah, jadi lo udah resmi baikan sama Rakha?" Suara Adara yang cempreng membuat Naura menjauhkan layar ponselnya sedikit.
"Jangan lebay, Adara," Afan menimpali, mencoba menenangkan situasi.
"Sebenernya, belum bener-bener baikan sih," jawab Naura dengan suara pelan. "Tapi tadi, habis jalan sore, tiba-tiba dia ada di rumah gue. Terus, bokap nyokap gue mendadak nggak ada di rumah dan nitipin gue ke dia."
Adara terkekeh, "Wah, ini konspirasi bokap nyokap lo biar kalian rujuk lagi nih!"
Afan tersenyum simpul, "Yah, siapa tahu ini kesempatan kalian buat ngobrol dari hati ke hati."
Naura menghela napas panjang, "Mungkin aja. Tapi gue juga masih butuh waktu buat bisa percaya lagi sama keluarga dia."
Adara mengangguk setuju, "Ya, gue paham, Naura. Proses buat ngembaliin kepercayaan emang nggak mudah. Tapi, yang penting, kalian udah mulai berusaha."
Afan menambahkan, "Bener banget, Naura. Yang penting, lo kasih kesempatan buat dia buat ngebuktiin diri."
Naura tersenyum tipis, merasa sedikit lebih lega. "Iya, mungkin gue harus kasih dia kesempatan. Lagian, gue juga nggak bisa terus-terusan terjebak di masa lalu, kan?"
Adara tersenyum lebar, "Itu baru sahabat gue! Lo kuat, Naura. Dan gue yakin, kalau Rakha bener-bener sayang sama lo, dia bakal berusaha keras buat ngebuktiin dirinya."
Afan mengangguk setuju, "Kita di sini selalu dukung lo, Naura. Jangan ragu buat cerita atau minta bantuan kalau lo butuh."
Naura merasa hangat dengan dukungan dari sahabat-sahabatnya. "Makasih, kalian berdua. Gue nggak tahu apa yang bakal gue lakuin tanpa kalian."
Adara dan Afan saling pandang dan tertawa kecil. "Kita bertiga selalu ada buat satu sama lain, Naura," kata Afan.
"yaudah guys gue matiin ya udah malem juga" ujar Naura
Setelah percakapan selesai, Naura meletakkan handphone-nya di meja dan menatap keluar jendela. Pikiran tentang Rakha masih bergelayut di benaknya,
Naura menoleh ke arah ranjang, melihat Rakha yang sudah terlelap.
Perlahan, Naura bangkit dan duduk di samping tempat tidur, memandangi wajah tenang suaminya.
"Kenapa sih, kamu bisa ganteng banget!" gerutu Naura pelan, takut membangunkan Rakha.
"Gara-gara kamu terlalu ganteng, banyak cewek yang suka sama kamu. Aku jadi males kalau harus bersaing, apalagi ribut sama mereka," lanjutnya dengan nada kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS RAKHA
Teen FictionGadis ini Bernama Amala Naura Azzahra Seorang gadis penuh keceriaan,penuh impian, Naura paling bisa Gadis yang sangat amat handal dalam menyembunyikan kesedihannya, kesakitannya, Naura si pencari suasana siapapun yang baru mengenal nya akan disambut...