Haruskah?

1K 71 15
                                    

WARNING⚠️ Dilarang Keras untuk men screenshot cerita ini untuk hal yang tidak baik seprti mengcopy paste, Dilarang Keras plagiat untuk masuk ke sini

Enjoy

H A P P Y R E A D I N G💞💐🫶🏻

"Nau, kita ga berhasil buat nyogok," ujar Rakha.

"Tenang aja, aku masih ada opsi kedua buat kita dapatkan CCTV-nya!" ujar Naura.

"Ikut aku!" ujar Naura.

Naura membawa Rakha ke sebuah toko baju yang berisi aksesoris dan lain-lain.

Naura mencari sebuah baju yang cocok untuknya dan Rakha.

"Ummm, kaos warna-warni kayaknya cocok buat misi penyamaran kita deh!" ujar Naura.

"Ahh, engga masa kaos pelangi gitu!" tolak Rakha.

"Mau berhasil ga?" tanya Naura.

Naura mengambil kaos itu dan beberapa barang termasuk wig dan kumis palsu untuk dirinya dan Rakha.

"Sekarang waktunya rombak!" ujar Naura.

Setelah berdandan, mereka tampak tak lagi seperti diri mereka yang sebenarnya. Dengan penampilan baru itu, mereka siap untuk melanjutkan misi penyamaran mereka dan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

"Hahahah, kamu liat deh, mukamu jelek banget!" ujar Naura sambil meledek.

"Ihhh, gini-gini juga tetap ganteng tau!" ujar Rakha sambil tersenyum.

📍Hotel

"Excuse me, sorry. We both want to book one room unit, with a king bed. If I may ask, we would like to be on the 10th floor, room 231," ujar Naura dengan suara ramahnya.

"Oh, can I check for a moment?" ujar resepsionis dengan senyum di wajahnya.

"Oh yes, Miss. There is still no one occupied in that room. How many nights do you want to rent?" tanya resepsionis dengan ramah.

"Just 1 night!" ujar Rakha sambil tersenyum.

"OK Sir Miss, here is the key card, and enjoy! If there's anything, give us a call, okay?" ujar resepsionis dengan ramah.

Rakha beserta Naura menaiki lift hingga akhirnya sampai di kamar mereka.

"Nau, sebenernya apa rencanamu? Kenapa malah nginep di hotel?" tanya Rakha sambil membuka wig-nya.

"Umm, wait a minute. Jadi tepat di sebelah kamar yang kita sewa itu adalah ruang CCTV-nya. Jadi dengan kita menyewa kamar di hotel ini, kesempatan kita untuk mendapatkan rekamannya lebih mudah. Nanti kalau sudah waktunya tidur, kita menyelinap ke ruangan itu, dan kita ambil CCTV-nya!" jelas Naura dengan bersemangat.

Rakha mengangguk mengerti. "Bagus, kita harus hati-hati agar tidak ketahuan. Kita harus berhasil mendapatkan bukti ini!" tambahnya dengan serius.

*****

Naura membuka pintu kamarnya dengan hati-hati, memastikan bahwa tidak ada orang di sekitar. "Aman," bisik Naura pelan.

"Ayo keluar, buruan!" ujar Naura dengan semangat, memanggil Rakha untuk segera bergabung dengannya di koridor. Mereka melangkah dengan hati-hati, seperti agen rahasia yang sedang menjalankan misi rahasia. Setiap langkah mereka penuh perhitungan, menghindari kamera pengawas yang mungkin ada di lorong. suasana menegangkan membuat detak jantung mereka semakin cepat, namun juga memberi sensasi petualangan yang mendebarkan. Setiap sudut koridor di hotel itu terasa seperti labirin rahasia yang harus mereka lalui untuk mencapai tujuan mereka.
Mereka melihat Bila dan teman-temannya masuk ke dalam hotel dengan ceria, sesekali tertawa dan bercanda. Namun, sesuatu terasa aneh ketika mereka melihat Bila tampak tidak nyaman dan terlihat pucat.

MAS RAKHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang