"Sagara! Sagara sudah, ya, oke?" Gallen memisahkan Sagara yang menangis sambil membabi buta memukul Hakham.
~•~
Kejadian itu tidak terjadi begitu saja. Mari kita sedikit memutar waktu untuk mengetahui awal mula pertengkaran ini.~•~
"Maaf lo kenal Gallen, gak?"Hakham menatap tidak suka pada Sagara.
"Kenal, ngapain lo nanya?"
Remaja bersuara berat itu melontarkan pertanyaan dengan ketus. Pandangannya tidak lepas dari Remaja yang lebih pendek darinya. Namun, bukannya menjawab Sagara justru terfokuskan pada serangga yang hinggap di pipi Hakham.
Ia tidak bisa lagi menahan hasrat untuk tidak memukul nyamuk belang yang bisa saja membawa penyakit pada Papinya. Tanpa ragu Sagara layangkan tamparan keras di pipi kiri Hakham, bahkan sang empu sampai sedikit oleng karena tamparan itu sangat keras.
Plak!
Harap-harap mendapat jawaban dari pertanyaan tadi, ia malah mendapat tamparan telak pada pipinya. Ia masih tidak percaya orang asing ini berani melayangkan pukulan secara tiba-tiba. Telinga Hakham memerah menandakan emosinya akan meledak sebentar lagi.
Hakham mengepalkan tangan siap membalas pukulan Sagara.
Buaghh!
Bogeman kuat mendarat di pipi Sagara. Ia tersungkur, pantatnya menghantam lantai dengan keras. Sudut bibirnya sedikit sobek hingga mengeluarkan darah segar. Liquid cair perlahan menetes dari kedua mata bulatnya.
'Papi mukul gue?'
Sagara berusaha mati-matian menahan air matanya agar tidak lolos membasahi pipinya. Ia sungguh terkejut mendapati perlakuan Papinya. Ini pertama kali dalam hidupnya, Hakham, yang secara biologis merupakan ayah kandungnya main tangan dengan Sagara.
"Lo laki bukan? Masa dipukul dikit aja nangis." Hakham menatap remeh Sagara yang masih terduduk menangis dilantai.
Tidak mau diremehkan begitu saja. Sagara lantas berdiri mengeraskan rahang dan bersiap memukul balik Hakham, ia akan buktikan ke Papinya kalau ia masih bisa memukul lawan walau sambil menangis. Sagara melupakan sejenak status mereka yang sejatinya adalah ayah dan anak. Lagipula siapa yang tahu?
Ya, itu adalah awal mula perkelahian mereka sebelum akhirnya Gallen datang memisahkan keduanya.
~•~
Kini keduanya berakhir dalam gandengan Gallen menuju UKS, Hakham menggandeng tangan kanan sementara Sagara di sebelah kiri, seperti ibu yang menyeret anaknya untuk pulang. Sementara yang di gandeng hanya jalan mengikuti sang induk dengan pandangan kebawah.Gallen tidak peduli jika jam istirahat sebentar lagi akan habis, ia benar-benar ingin memarahi Sagara habis-habisan. Bagaimana bisa ia berkelahi disekolah orang? Bahkan yang ia hadapi ini bukan orang biasa, Gallen mengakui keberanian Sagara saat ini.
Sesampainya di UKS, Gallen segera mendudukkan Hakham pada brankar yang berada tepat didekat pintu masuk. Hakham hanya pasrah dengan apa yang di lakukan Gallen. Ia sedikit terkekeh melihat Gallen yang sibuk sendiri memberikan pelayanan terbaik untuknya. Ia tahu Gallen itu sangat segan padanya, entah apa sebabnya tapi itu cukup membuatnya heran.
Raut wajah Hakham seketika berubah masam dikala melihat Sagara yang masih menunduk berdiri di pintu masuk.
"Tunggu sebentar, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Papa | Hajeongwoo ft Junghwan✓
أدب الهواةDi usianya yang baru genap 18 tahun, Sagara dihadapkan dengan fakta yang mengejutkan tentang kelahiran dan keluarganya. Mengetahui hal itu, membuat Sagara frustasi dan gelisah. Ia berharap bisa mengetahui kejadian di hari sebelum dirinya lahir. #Haj...