18. Family Date

3.8K 383 65
                                    

Dia mengusap rambutnya dengan gerakan kasar, ekspresi wajahnya mencerminkan kegeraman terhadap sikap Ayahnya. Terpaksa, dia harus menunggu satu minggu lamanya sampai Ayahnya kembali ke rumah.

~•~

Satu minggu berselang, dan selama seminggu pula Hakham jadi lebih sering meluangkan waktunya untuk menemui Sagara. Entah itu untuk memberikan uang saku atau sekaligus menjenguk Gallen di Cafe.

Awalnya, Hakham tidak sepenuhnya percaya pada Sagara. Namun, ikatan batin memang tidak pernah berbohong. Sejak hari itu, Hakham merasa terikat dengan Sagara. Rasa khawatir ketika anak itu tidak berada di dekatnya menciptakan ketidaknyamanan dalam dirinya.

Meskipun masih terasa aneh dan canggung saat mereka bersama, Hakham sering kali berusaha untuk mengayomi anak tersebut.

Saat ini, Hakham telah memarkirkan mobilnya di halaman depan Cafe. Semalam, dia berkata akan menjemput Sagara pagi ini. Hakham juga meminta Sagara untuk mengajak Gallen pergi bersama mereka.

Tak lama kemudian Sagara keluar beriringan dengan Gallen di sampingnya. Hakham membukakan pintu penumpang bagian depan, sementara Sagara duduk di kursi belakang.

Sejujurnya Gallen sendiri bingung akan dibawa kemana. Sagara hanya bilang mereka akan jalan-jalan. Kedekatan antara Hakham dan Sagara juga semakin terlihat, yang membuat Gallen semakin bertanya-tanya.

Mungkin ia sudah ketinggalan banyak hal karena mengurung diri di kamar berhari-hari. Setidaknya mereka tidak lagi meributkan hal sepele yang bisa membuatnya mual ditempat.

"Ini kita mau pergi kemana?" Tanya Gallen penasaran, sambil menyamankan duduknya di jok mobil.

Kepala Sagara muncul di antara celah jok mobil di depannya, "Kita mau ke rumah sakit ambil sesuatu," ujarnya.

Gallen mengerutkan dahi, pernyataan Sagara tidak membuat rasa penasarannya mereda. "Kalian sakit?" tanya Gallen sambil menolehkan kepala secara bergantian ke arah dua remaja itu.

Tiba-tiba, ia merasakan sentuhan hangat di tangannya. Hakham, yang sedang mengemudi, meraih tangan Gallen yang kosong. Ibu jari Hakham mengusap lembut punggung tangan Gallen.

"Gak, kita cuma mau ambil hasil tes aja," kata Hakham dengan suara yang tenang.

Mobil dijalankan perlahan, menelusuri jalan raya yang cukup ramai karena akhir pekan. Hanya ada deru mesin dan suara halus roda mobil yang bergesekan dengan aspal sebagai latar belakang.

Sagara menikmati setiap detik perjalanan ini, menjadikannya momen yang berharga. Suasana damai dan hangat, serta setiap pemandangan rindang pohon yang ia lalui bersama dua orang lainnya dalam mobil, menciptakan bayangan indah tentang perjalanan keluarga dalam benaknya.

Mobil mulai melambat ketika memasuki area parkir rumah sakit. Suara mesin yang berdengung pelan berhenti saat Hakham mematikan mesin. Dia turun terlebih dahulu, menutup pintu dengan hati-hati, diikuti oleh Sagara dan Gallen yang keluar dari sisi lain mobil.

Langkah kaki ketiganya memasuki lobi yang telah ramai dipenuhi beberapa pasien. Hakham melirik jam tangan yang menampilkan waktu janji untuk mengambil hasil tes. Tanpa membuang waktu, Hakham segera mengajak Sagara dan Gallen menuju ruang laboratorium.

Setelah beberapa menit berjalan, mereka tiba di depan pintu ruang laboratorium. Hakham berhenti sejenak, mengambil napas dalam-dalam menghilangkan rasa gugupnya, lalu membuka pintu. Di dalam, terdapat seorang petugas laboratorium duduk di belakang meja resepsionis, menyambut mereka dengan senyum ramah.

Young Papa | Hajeongwoo ft Junghwan✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang