"Mau round 2 sama gue gak, bocah? Ganggu aja heran. Cepet naik!"
~•~
Perjalanan singkat itu hanya diselimuti kesunyian, Hakham dan Sagara saling mendiamkan satu sama lain. Tidak ada yang memulai percakapan entah karena terlalu gengsi atau masih dendam dengan insiden disekolah.
Mereka disibukkan oleh kegiatan masing-masing. Hakham fokus menyetir dan Sagara terus membuang muka kearah jendela, hingga tanpa sadar keduanya telah sampai di Cafe sekaligus tempat tinggal Pradipta.
Keduanya beranjak turun dari mobil dan mengikuti langkah remaja bermata serigala itu dari belakang.
Kehadiran Sagara yang babak belur membuat Jiwa menyudahi kesibukannya. Dilihatnya pula Hakham, remaja yang sudah menjadi langganan pesan-antar sejak cafe ini di buka dalam kondisi yang sama.
"Loh, ini pada kenapa? Kalian berantem?" Jiwa menghampiri ketiga orang yang lebih muda darinya. Tatapan cemas itu ia lontarkan pada Sagara dan Hakham.
"Mereka berantem, Kak. Aku bawa mereka ke kamar dulu mau obatin badannya." Setelah mendapat anggukan dari si sulung Gallen langsung membawa temannya ke kamarnya yang berada di lantai 2.
~•~
"Coba sekarang di buka bajunya, gue mau liat kondisi badan kalian."
Sesuai permintaan Gallen, lantas Hakham dengan cepat membuka seragam serta kaos dari badannya. Sementara itu, diseberang sana terdapat Sagara yang masih kesusahan membuka sehelai kaos milik Gallen sampai si pemilik baju itu turun tangan ikut membantu.
Melihat Hakham dengan mudah melepas itu semua Sagara jadi kesal. Dilihat dari lubang sedotan pun badan Hakham masih terlihat bugar.
"Lo modus ya! Badan lo gak kenapa-napa juga, kan lo yang banyak gebukin gue tadi!" Cibir Sagara yang masih kesusahan membuka kaos.
"Gallen sakit~ ini diperut sama bahu~" Adu Sagara dengan nada merengek saat berhasil melepas kaos hitamnya, beda sekali saat bicara dengan Hakham.
Gallen mencoba meraba bagian tubuh yang disebutkan Sagara . "Akhh! Pelan-pelan sakit~" Hakham memicingkan mata, menggelikan apa-apaan itu pikirnya.
Tak mau kalah dari remaja cengeng yang baru ia temui lantas Hakham ikut mengadu, "Aduh Len gue pegel tolong pijitin ya."
Mendengar itu Sagara membulatkan mata.
Gallen hanya mengangguk mengiyakan keduanya. Ia pun berdiri beranjak mengambil sebaskom air hangat untuk mengompres memar dibadan Sagara.
Setelah memastikan Gallen sudah tidak dikamar Sagara bangkit menarik lengan Hakham memaksa Papinya berdiri. Tidak, mereka tidak akan berkelahi lagi.
"Lo tuh orang kaya mending pulang terus ke rumah sakit! Gallen gak mau pegang-pegang badan lo yang bau!" Sagara menyeret Papinya keluar dari kamar dalam keadaan setengah telanjang. Ia menarik Hakham sampai keluar Cafe membuat keduanya menjadi pusat perhatian.
Hakham yang belum siap tentu saja tidak bisa berontak sehingga dirinya berakhir berdiri didepan Cafe dalam keadaan memprihatinkan. Sepertinya ia akan pulang saja, ia sudah cukup malu untuk kembali kedalam.
Di sisi lain, Sagara sudah kembali ke kamar menunggu Gallen. Ia menghela napas lega. Melihat Hakham yang sangat brutal mendekati Gallen membuat Sagara harus mengetatkan penjagaannya. Lengah sedikit bisa-bisa hari kelahirannya maju beberapa bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Papa | Hajeongwoo ft Junghwan✓
FanficDi usianya yang baru genap 18 tahun, Sagara dihadapkan dengan fakta yang mengejutkan tentang kelahiran dan keluarganya. Mengetahui hal itu, membuat Sagara frustasi dan gelisah. Ia berharap bisa mengetahui kejadian di hari sebelum dirinya lahir. #Haj...