Rey baru saja menyelesaikan ritual mandinya,handuk putih itu masih melilit di pinggangnya saat ini.
"aghhhhhhhh" teriakan seseorang membuat Rey terkejut,ia segera mencari sumber suara berasal,ternyata dari kamar Rara. Dengan kepanikannya Rey berusaha membuka pintu kamar tersebut,karna gadis itu tak kunjung juga membukanya, ia malah berteriak semakin kencang membuat kepanikan Rey terus bertambah.Melihat pintu terbuka Rara langsung berlari ke arah Rey, kakinya melingkar di tubuh pria itu erat,ia juga menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Rey,gadis itu benar-benar ketakutan. Melihat situasi seperti ini membuat dada Rey berdesir hebat apalagi saat ini Rara hanya menggunakan handuk,sepertinya ia baru menyelesaikan mandi karna punggung dan rambut nya juga masih terlihat basah. Aroma strawberry begitu jelas terhirup oleh hidung Rey,membuat dirinya gusar dengan situasi saat ini.
Rey mencoba menenangkan dengan mengelus punggung Rara lembut,ia mencoba bersikap sewajarnya ketika merasakan miliknya sudah menegang saat ini,gadis itu juga tak mau diam membiarkan dadanya menempel dengan erat pada tubuhnya.
"Ada apa Ra?"
"ada kecoa kak Rey,Rara takut hiks!"
"tidak ada Ra? sudah keluar!"Rara mencoba menguraikan pelukannya pada Rey dan melihat sekeliling kamar,memang sudah tidak ada namun ia masih saja takut untuk turun seolah enggan melepaskan pelukannya pada Rey.
"tidak ada kan?" ucap Rey pelan,membuyarkan lamunan Rara yang masih melihat ke sekeliling.Rara mengangguk pelan dan mencoba untuk turun namun tubuhnya seperti ditahan oleh Rey yang kini malah menatap bibirnya dengan tatapan sendu.
"ada apa kak Rey?" perasaannya sudah tidak karuan melihat tatapan Rey saat ini.Rey duduk di ranjang besar milik Rara,posisi Rara kini tengah berada di pangkuannya keduanya saling menatap diam. Perlahan Rey menarik tengkuk leher gadis itu dan mencium bibirnya,ciuman itu terasa begitu lembut membuat Rara sendiri menikmatinya.
perlahan ciuman itu seperti menuntut agar Rara membalasnya "mmhh" desah nya pelan ketika merasakan Rey mulai mencium leher jenjang gadis kecil itu dan sedikit memberikan jilatan kecil dibagian telinga dan tengkuk lehernya.
Hanya dengan sekali pergerakan kini Rara sudah berada dibawah kendali Rey,masih dengan mencium lehernya dan memberikan beberapa tanda kepemilikan disana."Mhhh ashh kakhh" desah Rara tak tertahan lagi ketika merasakan tangan Rey menyentuh dadanya,memainkan p*tingnya bergantian sesekali juga ia memilinnya dan meny*sui seperti bayi,membuat Rara meracau merasakan kenikmatan.
Rara berusaha untuk tetap tenang namun ia tak bisa, kenikmatan yang diberikan Rey padanya benar-benar luar biasa membuat dirinya terus mendesah. Rey menghentikan aksinya ketika mendengar pintu belakang rumah terbuka,kebetulan kamar Rara dekat sekali dengan pintu belakang tentu membuatnya panik dan segera menutup pintu kamar.
Rara menutup tubuhnya dengan handuk yang tadi terjatuh ke lantai,ia mendengar ketukan pintu dari luar. Ia segera membuka pintu tersebut,membiarkan Rey bersembunyi. "Sayang kenapa belum siap-siap?"
"ah iya ma aku sebentar lagi siap"
"ya sudah buru-buru ya,jangan membuat ibel menunggu!" Rara mengangguk pelan dan segera bersiap-siap untuk pergi bersekolah.Rey keluar dari kamar mandi dan memperhatikan Rara yang tengah bersiap-siap untuk pergi bersekolah tubuh polos nya terlihat jelas di hadapan Rey membuat ia menelan salivanya berkali-kali,namun tetap saja ia harus tau batasan untuk saat ini. Setelah selesai memakai pakaian sekolah Rara hendak memanggil Rey,tapi ia terkejut ketika melihat pria itu sudah duduk di kursi dan menatapnya lembut.
pipi Rara tentu bersemu merah padam,malu dengan kehadiran Rey "kak Rey udah berapa lama disitu?" ucapnya mendekati Rey,dan duduk di sebelahnya.
"udah dari tadi? kenapa emang?"
"iss udah sana make baju! Rara mau sekolah dulu"Rey hanya mengangguk,ia keluar dari kamar Rara dengan ekspresi datarnya ia juga sama sekali tak mengucapkan apapun seolah semuanya tidak terjadi apa-apa membuat Rara sendiri kesal dan bingung dengan perubahan sikap Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu Mesum
Teen FictionWarning! Cerita ini mengandung beberapa adegan 18+ Harap bijak dalam membaca ya guys!! Cinta memang selalu menyakitkan bukan?? tidak selamanya selalu di isi dengan kebahagiaan. Rara,gadis berusia 17 tahun yang masih duduk di bangku SMA itu,mencintai...