Rara menatap sekeliling kebun dengan tatapan sendu,sudah sebulan berlalu semenjak Rey pergi meninggalkannya ke kota,pria itu tak pernah menghubunginya sama sekali. Sekedar mengirimkan pesanpun tak pernah,jika ia mengirimkan pesan Rey hanya akan melihatnya,membuat Rara benar-benar bingung dengan perubahan sikap Rey pada dirinya.
Liburan sekolah nampak membosankan untuknya,ia hanya bermalas-malasan di rumah. Pagi ini Risa memaksanya untuk pergi ke kebun,menyuruhnya untuk memetik buah-buahan dan juga beberapa sayuran untuk dibawa ke pasar.
Masih mengenakan gaun tidur dan juga rambut yang ia ikat berantakan,ia berjalan kesal sembari menghentakkan kakinya melewati beberapa pegawai yang saat ini tengah memanen buah-buahan.
"Hati-hati non,jalannya licin" beberapa pegawai juga memperingatinya agar berjalan pelan,tetapi gadis itu tak mengindahkan.
"Apasih,aku gak akan jatuh juga kok!" ia berucap pelan dan terus melangkah dengan bibir mengerucut.Bruk..
Rara terjatuh,ia terjerembab di tanah yang licin dan beberapa batu kecil berserakan,membuat lututnya memar dan sedikit mengeluarkan darah.
"awhhhh,sakit" lirihnya pelan.
"Nah,mampus! jatuh kan,udah di bilangin sama pegawai disana masih aja ngeyel" suara khas milik Sherfan terdengar di telinganya membuat Rara semakin jengkel,bukannya membantu pria itu malah memberikan ceramah panjang untuknya.
"Kamu kalo gak niat bantuin aku mending pergi deh,berisik tau!"Sherfan menggelengkan kepalanya melihat Rara yang masih saja mengomel,ia berjongkok tepat di hadapan wajah gadis itu,lalu menggendong tubuh Rara membawanya ke pendopo yang berada di tengah-tengah perkebunan.
"Bentar,gue ambilin obat dulu"Sherfan mengambil satu kotak berwarna putih yang tertera di meja,ia dengan telaten membersihkan kaki gadis itu yang penuh dengan tanah,ia juga mengobati memar dan lukanya menggunakan beberapa obat-obatan yang ada di dalam kotak tersebut.
"Tumben ke kebun,biasanya juga di rumah terus. Semenjak bang Rey kembali ke kota,lo kaya kehilangan semangat hidup Ra!"Rara tak menjawab ucapan Sherfan,ia memilih untuk merebahkan tubuhnya disana,mengamati langit yang kini mulai berubah mendung.
"Bentar lagi hujan,pulang yuk" Ajak Sherfan.
"Iya,tapi gendong lagi yah" Rara mendongak,menatap ke arah Sherfan yang saat ini juga ikut merebahkan tubuhnya di sampingnya."Ibel punya hubungan apa sama bang Arion?"
Rara menaikkan kedua alisnya,bingung dengan pertanyaan Sherfan.
"Nggak ada,kak Arion juga ke desa cuma buat jemput kak Rey. Memang kenapa?"
Sherfan tersenyum tipis,ia tak lagi bertanya dan kini malah beralih menatap kearah Rara,membuat keduanya saling bertatapan.pluk...
Sherfan menyentil dahi Rara dan beranjak bangun,yang langsung diikuti oleh Rara.
"awhh,kebiasaan!"
"Udah ayo pulang,gue gendong lagi"
Rara mengangguk saja,tak membantah ucapan Sherfan.Hujan turun begitu deras,membasahi kedua insan yang tengah berjalan di tengah-tengah perkebunan.
"Fan buruan dong,kaki aku sakit kena air hujan" Rara berteriak tepat di telinga Sherfan,membuat pria itu kesal dan melangkahkan kakinya dengan cepat. Jalanan yang semakin licin harus membuatnya ekstra hati-hati,salah langkah sedikit saja mereka berdua bisa terjatuh. Untung saja Sherfan sudah terbiasa melewati jalanan di kebun,jadi tak sulit untuknya walaupun harus berlarian.Sementara itu,Risa tengah menyiapkan makanan untuk makan siang bersama. Suara gemuruh hujan dan petir yang bersahut-sahutan membuatnya ingat dengan Rara yang masih berada di kebun. Ia dengan cepat melangkah keluar rumah hendak menjemput sang putri,namun langkahnya berhenti ketika melihat Sherfan dan juga Rara sudah berada di halaman rumah, keduanya terlihat basah kuyup.
"Astaga,masuk nak! diluar hujan deras,kalian cepat ganti baju,mama buatkan teh hangat dulu"Sherfan membuka kaos yang ia kenakan,menampilkan tubuh atletisnya yang selalu ia rawat. Ia duduk di kursi sembari mengusap rambutnya yang basah mengenakan handuk yang di berikan oleh Risa. Hujan masih turun dengan derasnya,membuat Sherfan lebih memilih untuk menetap di rumah Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu Mesum
Teen FictionWarning! Cerita ini mengandung beberapa adegan 18+ Harap bijak dalam membaca ya guys!! Cinta memang selalu menyakitkan bukan?? tidak selamanya selalu di isi dengan kebahagiaan. Rara,gadis berusia 17 tahun yang masih duduk di bangku SMA itu,mencintai...