Bab 15

33.2K 1.6K 19
                                    

"Aqeela membawakan bekal untuk saya bukan untuk Robert. Ini buktinya. Ini Note yang Aqeela simpan. Sebagai wali kelas Aqeela pasti anda kenal tulisan Aqeela kan ibu?" Ucap Erlan tiba tiba memasuki ruangan BK.

"Iya ini memang tulisan nya Aqeela" ucap ibu Yasmin.

"Saya juga membawa orang yang terakhir di kelas, kamu masuk" ucap Erlan membiarkan Ila, cewe kutu buku di kelas mereka.

Ila pun masuk kedalam ruangan.

"Saya memang yang terakhir di dalam kelas. Saat itu saya mau ke perpustakaan, tiba tiba Aqeela memasuki kelas, dan bertanya pada saya dimana letak mejanya Erlan, setelah saya tunjuk dimana mejanya. Aqeela menyimpan sebuah kotak makan yang saya lihat. Habis itu dia hendak pergi. Tapi kemudian kembali lagi dan menulis sesuatu. Mungkin dia menulis Note itu untuk bisa Erlan tau siapa yang menyimpan bekal tersebut " jelas Ila.

"Saat saya mau keluar kelas Aqeela juga ikut keluar kelas di belakang saya. Jadi kalo ibu bapak melihat CCTV pasti ibu dan bapak melihat saya keluar dan tidak lama setelahnya Aqeela mengikuti nya.

"Iya tadi sebelum Aqeela keluar memang ibu melihat Ila keluar duluan" kata ibu Linda.

"Ini juga bukti vidio dari kamera salah satu anak di kelas yang ingin membuat vidio di kelas. Saat istirahat dia lupa mematikan kamera nya. Dia menyimpan di atas papan tulis. Jadi seluruh isi kelas terlihat dalam vidionya". Ucap Erlan memperlihatkan vidio dalam hp nya.

"Disitu di liat kalau Aqeela hanya menuju kemeja saya. Sehabis itu ia keluar kelas, pada saat selesai istirahat kameranya di matikan" ucap Erlan menjelaskan.

"Jadi dari vidio ini Aqeela tidak bersalah" ucap ibu Yasmin.

"Baik lah karna Aqeela terbukti tidak bersalah, berarti masalah selsai" ucap guru BK.

"Untuk mu Arumi. Coba kamu cek baik baik dulu semua barang barang mu. Siapa tau tercecer, jangan langsung menuduh seperti itu lagi" ucap Ibu Linda.

"Iya ibu. Saya minta maaf" ucap Arumi.

"Kalo begitu semua kembali ke kelas masing masing" kata wakil kepala sekolah.

Dia tau siapa Erlan. Dia adalah cucu pemilik sekolah ini, jadi sejak Erlan masuk. Dia sedikit takut.

Semuanya pun keluar ruangan. Arumi dan ila langsung menuju kelasnya.

"Erlannn" ucap Aqeela berlari masuk dalam pelukan Erlan saat semua guru sudah pergi tinggal mereka berdua di depan ruangan BK itu.

"Tenang yah, ada aku, aku tidak akan membiarkan ada orang yang menyakitimu" ucap Erlan. "Awas saja dirimu Arumi, kau sudah membuat air mata turun di pipi gadis ku, tunggu pembalasanku" ucap Erlan dalam hati. Sambil menenangkan Aqeela yang menangis dalam pelukannya.

"Dia bilang Aku mencuri, aku sangat takut tadi Erlan" ucap nya kembali memeluk Erlan lebih erat. "Arumi, kenapa kau memfitnah ku tampan alasan, padahal aku tidak pernah mengganggu mu, apa yang dia inginkan?, mulai sekarang aku harus berhati-hati dengan nya" ucap Aqeela dalam hati dengan masih dalam pelukan Erlan.

"Kamu tenang saja, aku akan membalaskan untuk mu" ucap Erlan.

"Hum" jawab Aqeela

"Sekarang kita kekelas dulu yah" ucap Erlan.

"Iya, Aqeela pergi sendiri saja. Nanti kita pulang bersama yah" ucap Aqeela memperlihatkan mukanya pada Erlan tetapi tangannya masih memeluk Erlan.

"Apapun untuk mu. Jangan lagi bersedih yah. Aku tidak suka melihat kamu bersedih" kata Erlan menghapus air mata Aqeela.

"Yeeee pulang bersama, siap tidak sedih lagi. Sudah senang karna nanti pulang bersama Erlan" ucap Aqeela.

Erlan hanya tersenyum melihat perubahan ekspresi Aqeela yang sangat cepat. Dia bersyukur akan hal itu.

The Antagonis Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang