Aqeela sudah Erlan bawa pulang kerumahnya setelah pulang sekolah dan memastikan semua anak2 sudah pulang. Sekarang Aqeela masih tertidur dalam kamarnya.
"Halo mah" ucap Erlan menelpon Aira.
"Erlan, bagaimana keadaan Aqeela?, mama tadi di tlpn papamu dan bercerita tentang apa yang menimpa Aqeela"
"Mama tenang saja. Aqeela aman bersama ku. Saat ini Aqeela masih tertidur."
"Syukurlah"
"Mama sebenarnya aku menelepon untuk meminta ijin"
"Ijin?, ijin untuk apa?"
"Bisa Aqeela menginap dirumah ku 2 hari?, Aqeela sedikit tertekan akan kejadian ini. Aku ingin menghibur supaya dia melupakan kejadian hari ini"
"Baiklah mama pikir juga begitu, kayaknya saat ini Aqeela paling membutuhkan mu, nanti mama kasih tau papa mu. Kalian baik baik disana yah. Ingat jangan melakukan hal di luar batas. Kalian belum menikah" ucap Aira. Biar bagaimanapun Aqeela adalah anak gadisnya yang dia jaga sedari dia kecil. Dia cukup kawatir walaupun dia percaya pada Erlan.
"Iya mama aku ingat itu"
"Ya sudah mama tutup dulu yah sayang, ingat pesan mama."
Setelah tlpn di matikan Erlan pergi menemui Aqeela didalam kamarnya.
"Dari mana?" ucap Aqeela begitu melihat Erlan. Aqeela baru terbangun. Tapi saat membuka matanya dia tidak melihat Erlan.
"Habis menelpon mama. Meminta ijin dirimu untuk menginap disini 2 hari" Erlan menghampiri Aqeela. Merapikan rambut Aqeela yang berantakan sehabis bangun tidur.
"Menginap untuk apa?" ucap Aqeela tampa ekspresi.
"Kamu ingin melihat danau kan?, ayo aku bawa sekarang. Kamu bersih2 dulu" ucap Erlan mencoba menghibur Aqeela.
"Baiklah" ucap Aqeela memasuki kamar mandi.
"Jangan seperti ini sayang. Jangan membuat ku ingin membunuh orang2 yang telah membuat matahari ku redup seperti ini" ucap Erlan sedu memandang kamar mandi yang sudah tertutup.
#
Pemandangan indah dengan angin sepoi-sepoi, dan bunga bunga bermekaran tidak membuat Aqeela menjadi ceria kembali. Malah saat membawa Aqeela ke danau buatan masih di halaman rumah Erlan Aqeela gunakan untuk melamun.
Ilustrasi danau buatan.
"Danaunya cantik kan?"
"Huum"
Respon singkat Tampa ekspresi dari Aqeela membuat Erlan bersedih. Tapi Erlan masih tidak menyerah. Mencoba membuka topik supaya Aqeela kembali berbicara banyak seperti biasanya.
"Angin di sini sejuk yah?"
Hanya anggukan yang di berikan Aqeela.
"Bagaimana kalo ku bikin rumah pohon dekat danau itu?. Pasti indah kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Boyfriend
Teen FictionAnna kaget saat dia membuka matanya, bukan nya berada disurga atau alam baka dan bertemu dengan ibu dan ayahnya yang telah meninggal, dia malah terbangun dan bertemu dengan mama papanya yang mengaku org tua kandungnya, lebih kaget lagi dia ternyata...