Bab 23

21.2K 1K 8
                                    

Setelah melalui berbagai macam pertanyaan dari Dairus hingga akhirnya mereka di kasih restu untuk pacaran dan pergi jalan. Disini lah mereka sekarang di rumah Erlan, mereka berencana untuk berkeliling hutan buatan sekitar rumah Erlan.

"Erlan seperti sudah kenal papa lama dari cara bicaranya tadi"

"Ku menjalankan perusahaan papa, dan beberapa kali ketemu dengan papamu untuk urusan kerjaan"

"Erlan sudah pegang perusahaan?, tapi kan Erlan masih sekolah?, tidak merasa lelah?"

"Tidak"

"Kenapa muka mu begitu?" saat melihat muka sedih Aqeela.

"Laki laki memang harus bekerja keras "

Saat Aqeela merentangkan tangannya pertanda bersedia menerima pelukan.

Air mata yang sedari tadi di tahan oleh Erlan pun jatuh. Dia memeluk Aqeela erat.

Ilustrasi Aqeela dan Erlan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Aqeela dan Erlan.

"Aku tau, aku tau kamu sangat sedih" sembari memeluk Erlan erat dan mengusap punggung Erlan.

Erlan semakin menyembunyikan wajahnya di leher Aqeela.

"Aku tahun kamu sudah berusaha keras selama ini, kamu hebat, sudah,,, sudah" Aqeela ikut menangis mendengar tangisan Erlan yang sangat memilukan. Aqeela tau pasti sangat berat untuk Erlan di tinggal kedua orang tuanya saat masih SMP dan di paksa meneruskan perusahaan orang tuanya.

"Apa benar aku ditakdirkan untuk kuat?, mengapa kedua orang tuaku sudah tidak ada?, dia meninggalkan ku sendiri "

Aqeela semakin menarik Erlan semakin dalam, dalam pelukannya dan mengelus rambut Erlan.

"Tidak, Erlan sudah tidak sendiri, ada Aqeela yang akan selalu bersama Erlan " ucap Aqeela.

Erlan mengangkat kepalanya dan melihat wajah Aqeela Tampa melepas pelukannya, seolah bertanya sungguh?.

"Sungguh, hingga aku ingin hanya mencintai mu saja dan memikirkan mu saja selamanya ". Ucap Aqeela.

Erlan mendengar itu memeluk Aqeela kembali dengan erat.

"Jangan pernah meninggalkanku, jangan pernah, aku sangat kesepian selama ini, aku berjanji akan membuat mu tidak menyesal atas keputusan yang kamu ambil untuk selalu bersama ku. Jadi ku mohon jangan pernah pergi dari ku" ucap Erlan.

"Tidak, tidak akan pernah. Aqeela hanya untuk Erlan selamanya" ucap Aqeela.

Mereka kembali berpelukan.

#

Saat ini Aqeela dan Erlan berada di depan foto mamanya Erlan. Tempat biasa Erlan berkeluh kesah dengan mamanya.

"Mah, ini Aqeela, pacarku. Aku sudah pernah bercerita di mama kan" ucap Erlan sembari merangkul Aqeela dan tidak berhenti mengelus lengan Aqeela.

"Mah, Erlan sudah tidak sendiri lagi, Erlan sudah tidak merasakan kesepian lagi, Erlan punya tempat bersandar, jadi mama tenang lah disana, tidak usah menghawatirkan Erlan lagi disini"

The Antagonis Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang