Bab 20

22.9K 1.1K 16
                                    

"Kita di mana?" Ucap Aqeela.

"Dirumah ku, kenapa hum?" jawab Erlan.

"Tidak, aku harus pulang sekarang " jawab Aqeela.

"Pulang?, kenapa?. Kenapa gak nginap saja?, kamu gak nyaman disini?" Ucap Erlan panik. Dia gak rela kalau harus mengantar Aqeela pulang.

"Aku punya rumah sendiri Erlan. Mama dan papa ku juga akan kawatir kalo ku gak pulang. Jadi aku harus pulang Erlan. Besok kan kita akan ketemu lagi" ucap Aqeela memberikan pengertian pada Erlan.

"Peluk dulu 5 menit baru pulang, eh tidak 10 menit, tidak tidak 30 menit. Tapi kayaknya 2 jam aja" ucap Erlan tak mau melepaskan pelukannya dari Aqeela.

"Erlan ini sudah jam berapa. Apa lagi seharian ku gak menghubungi kedua orang tuaku. Mereka sekarang pasti sangat khawatir. Lepaskan Erlan, antar aku pulang" Aqeela berusaha melepaskan pelukan Erlan. Tapi Erlan semakin mengeratkan pelukannya. Hingga akhirnya Aqeela mulai jengkel.

"Erlan kalo kamu gak mau lepaskan pelukannya. Kita gak jadi jadian" ancam Aqeela.

Mendengar ucapan Aqeela, Erlan langsung terdiam. "Batal pacar?. Gak., gak bisa. Sekali milik Erlan, selamanya akan begitu" kata Erlan dalam hati.

"AYO BABY MAU PULANG SEKARANG?, AYO AKU ANTAR" ucap Erlan semangat dan loncat turun dari kasurnya.

Aqeela tersenyum melihat tingkah Erlan. Dia berpikir sekarang dia tau ancaman ampuh untuk yang di katakan monster East High School itu.

"Tidak jadi mau pelukan lagi?" Goda Aqeela.

"Pelukan bisa besok lagi, yang penting antar Aqeela dulu" ucap Erlan.

Aqeela pun hanya tersenyum melihat tingkah Erlan.

Beberapa saat kemudian. Aqeela berjalan turun dari lantai 2. Sambil melihat sekeliling.

"Kamu tinggal sendiri disini?" Tanya Aqeela.

"Huum, aku merasa lebih nyaman sendiri dulu sebelum aku bertemu denganmu" kata Erlan.

Aqeela terdiam dan menghadap Erlan. "Kenapa?"

"Kita antara kamu pulang dulu. Ceritanya panjang dan lagi pula ku gak benar2 sendiri sebenarnya. Setelah ku pergi sekolah akan ada yang datang membersihkan rumah bahkan memasak untukku. Jadi ketika aku mau makan, aku tinggal memanaskannya. Mereka akan pulang sebelum ku pulang sekolah, jadi aku gak bertemu dengan mereka" ucap Erlan.

"Oh pantas rumahnya bersih dan rapi. Ternyata ada yang datang memberikannya. "

"Iya baby".

"Kita naik mobil aja yah, udara malam tidak baik untuk mu" kata Erlan saat mereka sudah sampai diteras rumah Erlan.

"Iya" kata Aqeela.

"Tunggu disini, aku ambil mobil " kata Erlan.

Saat ini mereka sudah di perjalanan menuju rumah Aqeela.

"Aku suka rumah Erlan. Walaupun lebih kecil dari rumah Aqeela, justru itu bagusnya, Aqeela tidak memerlukan banyak waktu untuk mengelilingi rumah kaya di rumah Aqeela, disana juga nyaman karna halamannya luas dan hijau, sangat jarang rumah di tengah kota tapi seperti di tepi hutan karna banyaknya pohon yang mengelilinginya " yah rumah Erlan lebih 7 kali lipat lebih besar halamannya dibandingkan rumahnya. Hingga mengelilingi halaman Erlan akan sangat melelahkan kalau berjalan kaki.

"Disana juga ada danau buatan" ucap Erlan.

"BENARKAH?, nanti kita kemping disana yu berdua." Ucap Aqeela semangat.

"Apapun untuk mu baby" kata Erlan.

"Aaaaa Erlan yang terbaik, sayang Erlan banyak banyak" kata Aqeela memeluk lengan Erlan yang sedari tadi memegang tangannya. Dengan satu tangan yang lain untuk membawa mobil.

The Antagonis Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang