Bab 16

34.3K 1.4K 12
                                    

"Apa dia seberuntung itu?, kenapa dia selalu beruntung, kenapa hidupnya sangat sempurna?" Ucap Arumi dalam hati. Dia memang baru di kota ini. Dia tidak terlalu tau orang orang yang berpengaruh di negara ini. Mungkin karena lingkungan dia yang dulu berbeda dengan yang sekarang. Dulu dia hanya sekolah di kota kecil dan lingkungan perkampungannya.

"Dan kamu menuduh nya mengambil uang kas sekecil itu?. Kamu masih waras?" Ucap Marvin.

"Dia menuduh seorang putri dari negara ini"

"Wajar saja dia kan dari kampung, tidak tau kehidupan di kota"

"Aqeela itu adalah kehidupan yang selalu jadi impian semua gadis di negara ini, mungkin saja dia iri"

"Iya dia iri hahaha"

Anak anak kelas yang lain pada berkomentar.

"Aku harus berbuat sesuatu, aku tidak mau gara gara ini Robert makin menjauhi ku" ucap Arumi dalam hati.

"Robert, aku minta maaf, aku ceroboh, tadi aku panik jadi langsung melapor ke guru" ucap Arumi

"Kau harusnya meminta maaf pada Aqeela bukan padaku. Karna kau berbuat kesalahan padanya " ucap Robert. Dia pun pergi meninggalkan Arumi.

#

Di kelas XII C.

"Kamu yang sabar yah Aqeela, Arumi itu sungguh keterlaluan" ucap Alya.

"Dia menuduh orang Tampa bukti, apa itu bukan sengaja kan?" Tanya Alika.

"Kayaknya sih iya dia sengaja" ucap Alifa.

"Aqeela tidak pernah berbuat salah padanya. Kenapa dia memfitnah Aqeela. Aqeela akan membalasnya suatu saat nanti" ucap Aqeela.

"Iya, dia yang mulai menyenggol kamu duluan" ucap mereka.

Tiba tiba masuk salah satu anak kelas mereka.

"Uang nya sudah di temukan. Ternyata ada di lapisan bukunya sendiri di dalam laci" ucap nya.

"Dia keterlaluan memfitnah Aqeela" ucap mereka dalam kelas.

"Dia mukanya aja sok polos " ucap Alya emosi.

"Nanti kita cari cara membalas nya" ucap Aqeela.

Dia tidak terima di permalukan seperti ini.

#

Saat pulang sekolah di lapangan parkir.

"Aqeela" panggil Arumi.

Aqeela melihat kebelakang. Dia sedang berjalan dengan teman temannya tiba tiba ada yang memanggil nya.

"Ada apa?" Ucap Aqeela

"Aku mau bicara padamu, bisa ikut dengan ku?" Tanya Arumi.

Robert ddk yang melihat itu mendekat ke arah mereka dan Robert berdiri di samping Aqeela.

"Disini saja" ucap Aqeela

"Apakah harus disini?, disini banyak orang" ucap Arumi.

"Saat ini emang lagi jam pulang sekolah jadi banyak orang, apa kita harus keruangan guru untuk berbicara pribadi?, atau ruangan BK?" Sindir Aqeela.

"Baik lah disini saja" ucap Arumi.

"Maaf" ucap Arumi.

"Apa begitu saja?, ku kira kata orang kamu memiliki kepribadian baik?" Ucap Aqeela

"Kau menyebut itu permintaan maaf?" Tanya Marvin

"Kau bahkan tidak melihat kearah ku saat mengucapkannya" ucap Aqeela.

The Antagonis Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang