Bab 18

27.4K 1.3K 8
                                    

#

Di UKS. Arumi sudah di obati. Erlan ddk dan Arumi ddk ada di dalam ruangan itu.

Tangga tersebut memang tidak terlalu tinggi. Tapi mampu membuat luka yang lumayan parah bagian kening, serta siku dan lutut Arumi.

"Tega sekali Aqeela membuat mu seperti ini. Walaupun kamu bersalah dia ndak harus mencelakai mu seperti ini" ucap Naila.

"Aku gak menyangka Aqeela seperti itu. Aku kira dia sebaik yang di lihat " ucap Arsia.

"Atas nama Aqeela aku minta maaf. Aqeela mungkin gak sengaja" ucap Robert. Walaupun dia agak gak yakin dengan kata katanya.

"Tidak sengaja apaan sampai buat Arumi begini. Itu namanya sengaja" ucap Naila.

"Sudah lah Naila, Robert benar. Mungkin Aqeela gak sengaja" ucap Arumi pelan.

"Ternyata ada baik nya tadi aku jatuh tadi, rezeki anak Soleh memang selalu di kasih keberuntungan hahaha, walaupun Robert masih percaya padamu, tapi aku yakin sebentar lagi kepercayaan itu akan sirna" ucap Arumi dalam hatinya. Dia sangat senang sekarang.

"Kamu jangan terlalu baik jadi orang Arumi" ucap Naila.

"Sudah Naila mending kita ke kantin" ucap Arumi.

"Kamu gak mau istirahat disini saja?" Tanya Dino.

Mereka semua hanya memperhatikan sedari tadi. Mereka pun agak kaget dengan yang terjadi. Mereka mengenal Aqeela bukan setahun dua tahun. Tapi sudah 5 tahun. Mereka ragu dengan yang mereka liat tadi. Tapi buktinya ada di depan mata mereka.

"Iya kamu istirahat aja disini. Nanti ku belikan makan" ucap Robert.

"Tidak usah Robert. Aku masih bisa berjalan. Aku makan di kantin saja, lagi pula aku gak suka bau obat obatan" ucap Arumi.

"Ya udah sini ku bantu" ucap Robert.

#

Di kantin.

"Kok lama sih Aqeela kamu di ruangan guru?" Tanya Alya.

"Tadi ada kejadian yang terjadi" ucap Aqeela.

"Kejadian apa?" tanya Alika.

"Panjang ceritanya. Nanti ku ceritakan di kelas yah" ucap Aqeela.

Saat mereka mau bertanya lagi. Mereka kaget melihat Erlan di belakang Aqeela.

"Mau makan apa? Aku pesankan" ucap Erlan

"Nasi goreng saja" ucap Aqeela

"Tunggu disini " Erlan pun pergi memesan makanan.

"Kok bisa Erlan datang ke kantin?" Tanya Alya

"Jadi dia bener bener memenuhi undangan kita kemarin?" Ucap Alika.

"Dia sangat manis" ucap Alifa.

"Kamu kasih jampi jampi apa Aqeela? Siapa tau pada pujaan hatiku Vincen juga mempan" ucap Alika.

"Ndak ada aku pake begituan " ucap Aqeela.

"Kok bisa membuat Erlan berubah itu sih? Dari singa jadi kucing" ucap Alya.

"Nih makan" ucap Erlan.

"Kok cepat? Gak ngantri?" Tanya Aqeela.

"Mereka yang menghindar sampai ku maju paling depan" ucap Erlan tampa dosa.

"Ya itu karna tatapan mu itu bikin orang orang pada takut Erlan." ucap Aqeela

"Sudahlah, makan" ucap Erlan.

The Antagonis Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang