Bab 25

21K 1K 42
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, matahari sudah cukup tinggi, tapi pasangan kekasih itu masih setia menutup mata dengan saling berpelukan di dalam selimut. Sama sekali tidak terganggu dengan suara kicauan burung karna rumahnya di kelilingi permohonan.

Suasana kamar itu tampak masih gelap karna semua jendela masih ditutupi oleh tirai tebal dan  pastinya mahal, bahkan lampu tidur dalam kamar itu masih menyala.

Erlan yang pertama kali membuka matanya, ia melihat ke bawah dan menemukan Aqeela yang masih tertidur dengan masih memeluknya. Erlan tersenyum "Sungguh pemandangan yang sangat indah saat pertama kali membuka mata di pagi hari" ucap Erlan pelan.

Dengan lembut tangan nya mengelus pipi mulus Aqeela, rasanya ia takan pernah bosan memandang wajah cantik Aqeela. Erlan melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 10 lewat membuat Erlan terkejut.

"Sudah hampir siang?, aku tidak menyangka bisa tidur senyeyak ini lagi, rasanya sudah lama aku gak tidur dalam waktu yang lama seperti ini"

Erlan teringat Aqeela belum sarapan, ia pun mengecup lembut kening Aqeela sambil mengelus pipi Aqeela sayang.

"Aqeela, Bagun dulu yah"

Bukanya terbangun Aqeela malah semakin mencari posisi nyaman dalam pelukan Erlan. Erlan tersenyum.

"Kamu belum sarapan, ini sudah hampir siang, bangun dulu yah" ucap Erlan lembut.

"Humm, 5 menit lagi"

"Sekarang sayang, ku gak mau kamu kenapa-kenapa karna telat sarapan"

Tampak Aqeela sama sekali tidak merespon nya.

"Bangun dulu sayang" ucap Erlan.

"Masih ngantuk Erlan" ucap Aqeela.

"Baiklah, kamu tidur dulu. Aku buat kan sarapan, setelah selesai aku bangunin kamu lagi" ucap Erlan akhirnya.

"Lepaskan dulu pelukannya yah, aku mau pergi buat sarapan untuk kita"

"Hum, cium dulu" ucap Aqeela dengan mata masih tertutup.

CUP

"Sudah yah" ucap Erlan setelah mencium kening Aqeela.

"Hum" ucap Aqeela tersenyum lalu melepaskan pelukannya pada Erlan.

Erlan pun turun ke dapur, tapi sebelum itu dia memperbaiki dulu selimut Aqeela yang sudah kembali tertidur.

"Halo, belikan semua kebutuhan wanita, beli juga beberapa baju dan kirim ke rumah secepatnya" Erlan menelpon asisten nya sambil berjalan menuju dapur.

Beberapa saat kemudian Erlan sudah selesai memasak berbagai macam masakan, Erlan pun kembali ke kamarnya untuk melihat Aqeela.
Saat memasuki kamar ternyata Aqeela masih tertidur, Erlan dengan pelan duduk di tepi kasur.

"Sayang, bangun yu. Sarapan dulu" ucap Erlan mengelus rambut Aqeela lembut.

"Enghh, mau mandi dulu" ucap Aqeela.

"Aku siapin air nya dulu kalo gitu" Erlan berniat bangun tapi tangannya di tahan oleh Aqeela.

"Tapi aku gak punya baju ganti"

"Sudah ada di lemari kamu pilih saja" ucap Erlan.

"Baju perempuan?"

"Iya, kamu mau pake baju ku?" tanya Erlan.

Aqeela bangun dengan cepat dari kasur dan membuka lemari, Aqeela melihat banyak baju2 dengan berbagai model yang memang seperti model bajunya yang biasa.

"Baju siapa?" tanya Aqeela dengan tatapan curiga pada Erlan.

"Bajumu, aku meminta asisten ku untuk membelinya tadi, jangan berpikir yang tidak-tidak"

The Antagonis Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang