Bab 5

39.2K 1.6K 20
                                    

Aqeela pun diantar oleh papanya ke sekolah. Saat tiba di depan gerbang sekolah nya. Aqeela melihat keluar jendela dan melihat sekolah nya.
    
"Sangat besar, jauh lebih besar dari sekolah ku yang dulu. Dan juga sangat cantik" ucap Aqeela dalam hati

 Dan juga sangat cantik" ucap Aqeela dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sweet heart, ini sekolah kamu. Kamu hati hati yah, kalo ada apa apa telepon papa atau gak kabari Robert. Nomor Robert sudah ada di hp mu kan." Ucap pak Dairus sambil mengusap kepala anaknya. Mereka duduk di jok belakang sedangkan yang bawa mobil pak Ujang.

"Siap papa, papa tenang saja Aqeela bisa jaga diri kok, papa juga hati hati kekantor nya" ucap Aqeela.

"Ya sudah papa pergi dulu yah. Nanti pulang sekolah pak Ujang jemput kamu, jangan dulu pulang sebelum ada pak Ujang. Uang jajan kamu cukup segitu?  Mau papa tambahin lagi?. Atau papa kirim di ATM kamu saja?." Ucap Dairus secara terus-menerus. Dia khawatir sama anaknya karna baru dua hari yang lalu dia sadar malah langsung masuk sekolah.

"Sudah papa, papa pergi kerja sana, uang aku udah cukup kok segini. Aku mau masuk dulu, kalo terus disini bisa bisa aku terlambat nanti. Dada papa, semangat kerjanya. Aqeela sayang papa" ucap anaknya sambil membuka pintu mobil tetapi sebelum keluar dia sempat mencium pipi papa nya.

Melihat anaknya yang lari masuk gerbang sekolahnya. Dairus hanya bisa tersenyum degan hati yang berbunga bunga. Karna mendapat dua kali kecupan dari putri nya pagi ini. Dia jadi bersemangat pergi bekerja agar bisa terus memanjakan putri kecilnya itu.

"Jalan pak, jangan lupa jemput Aqeela nanti pulang sekolah " ucap Dairus.

"Siap pak" ucap pak Ujang.

#

Saat Aqeela melewati bagian parkiran, semua siswa melihat Aqeela sambil berbisik.

"Wah dia makin imut saja"
"Dia tidak hanya imut tapi juga cantik"
"Apa dia anak baru?"
"Dia seperti anak SMP yang kesasar"
"Bukan anak SMP tapi anak SD"
"Rasanya ingin bawa pulang"
"Rasanya mau Karungin baru dibawa pulang"
"Eh tapi kalo diperhatikan dia kaya gak asing yah?"
"Iya mirip siapa yah?".
Dan masih banyak lagi bisik bisik orang orang yang Aqeela lewati.

(Not. Ceritanya karna penampilannya berubah banyak orang yang melihatnya seperti orang baru)

Tapi Aqeela tidak mendengar celoteh siswa siswa tersebut karena fokusnya hanya memperhatikan bangunan sekolah yang sangat cantik menurut nya.

"Oh iya kata mama aku kan kelas XII C. Kalo kelas 3 kata novel berarti di lantai 3." Bicaranya pada diri sendiri.

Di novel tidak dijelaskan Aqeela berada di kelas berapa. Mungkin karna Aqeela hanyalah figuran. Di novel hanya dijelaskan para tokoh novel berada di kelas XIIA. Hampir semua dikelas tersebut kecuali antagonis wanita di kelas XIIB.

The Antagonis Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang