Bab 30

24.2K 1K 26
                                    

Saat ini Arumi sedang berlari dengan tertatih-tatih di tepi jalan raya. Dia berhasil kabur dari kedua orang tuanya setelah memukul kedua orang tuanya dengan vas bunga.

"Angkat Robert" ucap Arumi sedari tadi berusaha menelpon Robert. Tapi selalu di matikan oleh Robert. Hingga beberapa saat kemudian ternyata Robert sudah memblokir nya karna sudah tidak bisa tersambung lagi.

"Aaaaaaa sial. Kenapa Robert memblokir ku" ucap Arumi.

"Naila, aku tlpn Naila" Arumi pun menelpon Naila.

"Aaaaaa sialan. Dia juga memblokir nomorku"

"Masih ada. Masih ada Arsia, dia sangat baik padaku " ucap Arumi kemudian dia menelpon Arsia.

"Halo" ucap Arsia. Setelah percobaan beberapa kali baru Arsia mengangkat tlpnnya.

"Arsia, untunglah kamu mengangkat telepon ku, Arsia kamu harus menolong ku, aku.." ucapan Arumi terpotong oleh kata kata Arsia

"Arumi, aku minta maaf. Aku mengangkat telepon mu karna aku mau bilang, jangan menghubungi ku lagi. Hidupku hancur karna berteman dengan mu" Arsia langsung mematikan tlpnnya.

"Apa?, Arsia, halo halo, sial dia mematikan tlpnnya"

Saat Arumi menelpon nya lagi sudah tidak terhubung yang berarti Arsia memblokir nomor Arumi.

"AAAAAAA kenapa semua nya jadi kacau begini?"

"Ini semua karna Aqeela, awas kamu Aqeela, tunggu pembalasanku" ucap Arumi emosi.

"AKU AKAN MEMBUNUH MU AQEELA "

"Kedua orang tua itu juga, mereka telah membuat ku seperti ini. Aku akan membalas mereka nanti, selama ini mereka bisa membangun restoran dari hasil kerja ku menjual d*ri" ucap Arumi penuh dendam.

Tak lama setelahnya tiba2 ada sekelompok orang yang menyeret Arumi masuk ke dalam mobil.

"Siapa kalian?, lepaskan aku" Arumi mencoba memberontak tapi semua sia sia.

Setelah sampai di ruangan bawah tanah Arumi di lempar masuk ke dalam ruangan yang penuh potongan potongan manusia yang di bunuh oleh anggotanya Erlan tadi.

"BUKA, BUKA PINTUNYA, BUKA" Arumi memukul mukul pintu.

"BUKA, BUKA" teriakan nya.

Setelah cape berteriak Arumi berbalik dan berusaha mencari sakral lampu dalam ruangan gelap tersebut.

Setelah menemukan nya. Dan ketika lampu menyala betapa kagetnya Arumi menemukan potongan2 manusia dengan darah berceceran dimana-mana. Apa lagi orang2 tersebut Arumi mengenal nya sebagai siswa di sekolah nya.

"AAAAAAAAAAAAA"

"BUKA, BUKA PINTUNYA"

"KELUAR KAN AKU DARI SINI. AKU MOHON"

"TOLONG LEPASKAN AKU"

teriakkan Arumi dalam ruangan tersebut.

Setelah kurang lebih 3 jam kemudian, suara Arumi sudah tidak terlalu terdengar lagi. Mereka pun masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Kalian mau apa?" ucap Arumi kecil karna suaranya sudah habis, tenaganya banyak terkuras hari ini. Dan dia sangat takut melihat orang2 berjalan mendekat ke arahnya, dia memiliki firasat buruk akan hal itu.

"Bukankah kamu memiliki pengalaman untuk melayani orang?. Maka tunjukkan keahlian mu itu pada kami" ucap mereka

"Tidak, tidak jangan mendekat " Arumi berjalan mundur ke belakang.

"Ndak usah malu-malu begitu"

"Kamu kan berpengalaman hahahaha" ucap mereka

"TIDAAAAAK" teriak Arumi saat orang2 itu telah mendapatkannya. Dan terjadilah kejadian xxxxxxxx.

The Antagonis Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang