Eps 18: Tonight With You

906 76 0
                                    

Agaknya Langga sudah kehilangan sebagian kewarasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agaknya Langga sudah kehilangan sebagian kewarasannya. Baru saja ia melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan selama ini. Menelepon seorang wanita dan memintanya datang ke rumah? Oh, bukan seperti Langga yang biasa terlihat.

Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa ponselnya baru saja menyala lagi setelah sambungan panggilan dengan Sea terputus. Iya, dia memang tidak sepenuhnya berbohong. Memang ada beberapa masalah, tetapi mengapa Sea yang harus dihubungi?.

Pria itu turun dari treadmill dan bergegas ke arah sofa yang tidak jauh di ruangan khususnya untuk workout. Selama sekian detik, Langga memandangi ponsel dan melepas airpods yang menyumpal telinga. Suara Sea masih memantul dalam benaknya.

Langga bangkit dan meraih handuk kecil di sandaran sofa, lalu mengelap dahi yang berkeringat. Malam ini ia tidak bisa tidur dan salah satu hal yang dilakukan adalah olahraga atau bekerja sampai Subuh. Sayangnya, mendadak malam ini Langga malah merasa bosan sendiri. Kebetulan sekali lampu dapur dan keran air bermasalah. Ia malas memanggil tukang, jadi Sea-lah yang terlintas di benaknya.

Walaupun tidak yakin gadis itu bersedia datang. Langga tidak akan merasa kecewa ... apa? Sebentar. Mengapa harus kecewa pula? Langga menggeleng demi mengusir perasaan aneh yang bermukim dalam dirinya. Kemudian pria itu berjalan keluar dari ruangan workout.

Suara bel yang terdengar cukup nyaring memacu adrenalin Langga. Dentuman dalam rongga dadanya berpacu selayak musik di lantai dansa. Sial, mengapa pula di berdebar-debar?

"Nggak, mungkin. Pasti bukan Sea," katanya seraya menggeleng.

Demi membunuh rasa penasaran, Langga bergegas menuruni anak tangga. Tanpa sempat mengganti baju yang tidak berlengan, sehingga memperlihatkan otot bisepnya. Si pemilik rumah melangkah tanpa ragu. Tiba di depan pintu, ia segera membukanya untuk sang tamu. Kedua mata Langga melotot kaget menyadari siapa yang ada di hadapannya.

Seana Fidelya. Gadis bertubuh kurus dan kecil yang langsung cemberut. Langga berdeham sesaat. "Saya kira anak tetangga yang masih SD."

"Muka saya awet muda."

"Lagian kenapa kamu datang dengan ...." Langga meneliti penampilan Sea dari ujung kaki hingga kepala.

Sea mengenakan sandal jepit biasa, celana kain longgar, dan jaket yang lebar sampai menutupi dengkul. Siapa yang akan mengira gadis itu adalah wanita dewasa?

"Jadi, gimana? Apa yang bermasalah?" tanya Sea setelah dipersilakan masuk oleh si pemilik rumah. Ia membuka tudung jaket dan mengecek ke sekeliling ruangan. "Serius ada yang bermasalah, 'kan? Bukan mau ngerjain saya?"

Kedua mata Sea menyipit memperlihatkan raut waspada. Sedangkan Langga bersandar pada tembok. Masih tidak percaya bahwa itu adalah kali kedua Sea bertandang ke rumahnya. Oh, jangan lupakan fakta bahwa Sea adalah wanita lajang pertama yang datang ke rumah itu.

"Pak?" Sea menggerakkan tangan di depan wajah sang pimpinan. Tiba-tiba Sea menutup mulut sendiri dan bergerak mundur. Kedua tangannya disilangkan di depan dada. "Melihat penampilan Pak Langga yang seperti ini ... jangan bilang Bapak ada niat lain?

Editoromance√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang