Masa lalu bersembunyi dalam chaya, mengisyaratkan kisah-kisah rahasya yang hanya dapat diungkap oleh mereka yang mendengarkan bisikan kala.
-Pena Sansekerta-✧-✧-✧-✧-✧-✧-✧
Chaya: bayang-bayang
Rahasya: tersembunyi
Kala: waktuAku nggak tau pasti apa kak Alindra sepenuhnya mengerti soal masa lalu keluarga kalian. Kalau nggak, mungkin laporan ini bakal membantu banyak.
Ini laporan- yang lebih tepatnya berisi cerita dan penjelasan keluarga Wiradja dan Dvipantara.
Atau lebih tepatnya lagi ayah kalian dan ayahku. Tuan Amato dan Ganendra.
Satya ikut tersentak saat Alindra membacakan isi pesan itu. Dari gaya penulisannya, Alindra sudah bisa menebak dari mana Satya mendapatkan map ini.
Tangannya kembali tergerak untuk mengeluarkan isi map. Ada beberapa lembar kertas serta foto-foto lama yang menjadi bukti bahwa Wiradja dan Dvipantara dulunya sangat dekat.
Ada foto Amato dan Ganendra saat masih begitu muda. Usia belasan menuju dua puluh. Mereka saling merangkul. Dibelakang keduanya terlihat sebuah bangunan besar yang dulunya merupakan kampus ternama.
Foto selanjutnya, saat perusahaan G&N pertama kali diresmikan. Amato dan Ganendra saling berjabat tangan. Ada juga foto kertas kontrak perjanjian kerjasama keduanya, dengan nama Amato sebagai pemilik perusahaan.
Lembaran foto lainnya masih menampilkan soal dua sahabat itu. Saat pernikahan Ganendra, Amato masih lajang saat itu. Ada juga saat pernikahan Amato, tampak Ganendra sudah lebih dulu dikaruniai anak laki-laki yang digendong oleh istrinya.
Ada banyak foto yang menjadi bukti bahwa Wiradja dan Dvipantara sangat dekat. Terlebih lagi bukti bahwa perusahaan yang dipegang oleh Ganendra sebenarnya adalah milik ayah Alindra. Milik Wiradja.
"Jadi sebenarnya kita itu orang kaya, kan, bang." Seru Satya tiba-tiba.
Bukannya terkejut atau apa saat mengetahui fakta baru ini. Remaja itu malah nampak senang. Yah, sebenarnya ini memang kabar bagus. Tapi seharusnya bukan itu yang mereka urus sekarang.
Alindra ingin tahu banyak soal masa lalu. Alasan mengapa ayahnya rela melepaskan perusahaannya dan menyerahkan kepada orang lain. Masalah kecelakaan ayahnya ataupun kematian sang bunda yang katanya karena kanker.
Dari semua kisah itu masih ada banyak tanda tanya dalam pikiran Alindra. Dan mungkin pertanyaan itu akan segera terjawab.
Tangannya meraih salah satu kertas berisi tentang penjelasan perusahaan G&N yang dibangun oleh ayahnya dulu. Matanya membaca dengan cepat tiap baris kalimat, bahkan tanpa sadar dahinya mengerut.
Satya sendiri mengambil lembaran lain berisi tentang kasus kecelakaan ayah mereka. Tentang laporan kejadian yang mencurigakan terkait dengan kejadian itu. Menjelaskan bahwa kecelakaan ayah mereka seakan sudah direncanakan.
Bukan hanya tentang Amato, bahkan kematian bunda mereka pun, Amara, terasa ada yang ganjal.
"Bang, bunda meninggal karena kanker, kan?"
Alindra mengalihkan perhatiannya ke lembaran di tangan Satya. "Iya." Jawabnya. "Ayah bilangnya begitu. Tapi, gue pernah denger dia ngomong kalau kematian bunda ada sebab lain."
"Baca ini. Ini laporan yang lebih jelas, nggak ada tersimpan sama polisi waktu itu."
Alindra mengambil lembaran yang Satya serahkan. Lembaran itu berisi rentetan kejadian sebelum kematian sang bunda serta laporan rumah sakit tentang penyakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elpízo [On Going]
Teen FictionAlindra, Urfansa, Gemma, Barazel, Ashe, Darren, dan Satya. Ketujuh bersaudara ini harus menghadapi masalah mereka masing-masing hingga mereka lupa bahwa mereka masih saling memiliki satu sama lain. Melupakan fakta bahwa mereka bisa berbagi luka dan...