Desember tanggal 23, Kia sedang bersiap untuk pulang ke rumah setelah seharian penuh mengajar bimbel. Hari ini adalah hari terakhir Kia mengajar karena memasuki bulan dimana banyak murid yang sibuk dengan hari libur mereka di akhir tahun. Banyak siswa yang tak mengambil kelas selama akhir tahun, karena itu Kia selalu mendapat libur kerja di akhir tahun. Yang kebetulan juga bertepatan dengan ulang tahun Kia pada tanggal 27 Desember.
“kak Kia dipanggil sama bu Ayu. Ditunggu di ruangannya ya” ucap Ana.
“oke kak Ana. Terimakasih” ucap Kia.
Kia pun berjalan menuju ruang Ayu, tantenya yang tak lain adalah pemilik dan pendiri tempat kursus itu. Kia pun mengetuk pintu ruangan Ayu dan segera memasuki ruangan itu.“Kia” terdengar suara wanita yang sangat familiar dari arah belakang tubuh Ayu, tantenya.
“mamah” Kia terkejut melihat Ririn, mamahnya yang bersembunyi di balik tubuh Ayu. Kia segera berjalan mengampiri Ririn dan langsung memeluk erat tubuh Ririn.
“mamah kenapa gak bilang kalau mau ke Bogor? Mamah sendiri atau sama papah?” tanya Kia.
“sama papah. Papah lagi ke toilet” jawab Ririn.
Tak lama kemudian, Darto papah Kia pun memasuki ruangan itu. Kia menyambutnya dengan pelukan hangat sama seperti ia menyambut Ririn, mamahnya. Setelah beberapa menit berbincang-bincang, Kia kembali ke apartementnya bersama dengan kedua orang tuanya. Mereka segera membersihkan tubuh mereka dan berkumpul di ruang tamu sambil meminum teh hangat.
“Ki, besok papah berangkat ke Berlin. Papah disana bisa sampai dua minggu atau bahkan lebih. Daripada mamahmu sendirian di Malang, jadi papah ajak mamah buat kesini. Beberapa hari lagi juga kamu kan ulang tahun, jadi biar mamah disini dulu sampai papah pulang dari Berlin ya” ucap Darto.
“iya gak apa-apa pah. Mau temenin Kia sampai bertahun-tahun juga gak apa-apa. Kia justru senang banget” ucap Kia.
“papah gak bisa temenin kamu di hari ulang tahun kamu Ki, maaf ya sayang” ucap Darto.
“gak apa-apa pah, kan ada mamah” ucap Kia.
“iya, kamu fokus aja sama kerjaan kamu disana biar bisa cepet pulang. Aku disini pasti bakal happy kok sama Kia” ucap Ririn sambil memeluk Kia.
“oke” ucap Darto.
“ngomong-ngomong papah gak pernah denger kamu cerita tentang pacar kamu Ki” ucap Darto.
“iya bener. Mamah juga gak pernah denger” Ririn melepaskan pelukannya.
“I don’t have a boyfriend pah,mah” ucap Kia.
“tapi pasti ada lah yang lagi deketin kamu” ucap Darto.
“emm... no comment” jawab Kia.
“berarti ada. Ceritain dong, penasaran nih mamah” ucap Ririn.
“next time ya mah, pah. Aku belum mau ngomongin masalah itu sekarang” ucap Kia.
“oke. Gak apa-apa. Satu yang papah pesan buat kamu. Selalu jadi diri kamu sendiri. Itu akan bawa kamu ke kebahagiaan sejati” ucap Darto.
“oke pah, thank you so much” Kia memeluk tubuh Darto dengan erat.
…
Hari demi hari berlalu, hingga tak terasa sudah berada di hari ulang tahun Kia. Malam ini, Kia dan mamahnya akan mengadakan makan malam bersama dengan Gita. Kia memang tak pernah mengadakan pesta di hari ulang tahunnya. Kia hanya merayakan malam ulang tahunnya bersama keluarganya untuk makan malam bersama.
Ding dong… ding dong… suara bel pintu apartement Kia berbunyi. Kia membukakan pintu itu. Kia melihat Gita dan kekasihnya. Namun Kia juga dibuat terkejut karena ternyata ada Arwan datang bersama dengan Gita. Kia mempersilahkan mereka masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Sensei Although He Is a Widower (My Sensei)
Romance"kamu kuliah di Berkeley bukan karena saya kan?" tanya Gavin. Pertanyaan itu membuat Azkia kembali mengingat masa-masa SMA nya. Banyak orang bilang kita tak akan bisa melupakan cinta pertama kita. Tapi, bagaimana jika cinta pertama kita adalah guru...