-Flashback-
“pah, mah, Kia berangkat dulu ya” Kia mencium punggung tangan papah dan mamahnya.
“iya hati-hati di jalan” ucap mamahnya.
“iya mah. Assalamua’alaikum” Kia berjalan menuju luar rumah untuk segera berangkat sekolah.
Tahun 2010 adalah tahun dimana Kia menjadi siswi SMK. Kedua orang tua Kia masih menjalankan bisnis mereka di kota Bogor. Jadi, Kia pun melanjutkan sekolahnya di kota Bogor. Kia berangkat sekolah menggunakan angkutan umum karena jarak dari rumah Kia ke sekolah terbilang tak terlalu jauh. Hanya memakan waktu 15 menit menggunakan angkutan umum.
Hari ini adalah hari pertama Kia belajar resmi setelah satu minggu sebelumnya Kia mengikuti MOS (Masa Orientasi Sekolah). Selama MOS, Kia sudah memiliki teman bernama Gita Hanania. Gita juga merupakan siswi pindahan dari luar Bogor sama seperti Kia. Karena itulah Kia dan Gita merasa lebih cocok satu sama lain dibandingkan dengan murid lainnya.“Kia” panggil Gita saat Kia berjalan memasuki gerbang sekolah.
“Gita” sapa Kia.
“untung deh kita satu kelas. Kalau gak, bakal canggung banget rasanya” ucap Gita.
“iya untung aja kita satu kelas” ucap Kia.
Mereka berjalan melewati koridor sekolah menuju ke ruang kelas. Dihari terakhir MOS, pihak sekolah sudah membagikan nama murid dan kelasnya. Nama murid itu di tempel pada pintu di setiap kelas. Kia dan Gita berada di kelas yang sama yaitu kelas 10B. Pihak sekolah juga mengumumkan bahwa mulai tahun ini tidak akan ada acak kelas. Jadi, Kia dan Gita akan menjadi teman sekelas selama 3 tahun lamanya hingga lulus SMK.
Sesampainya di kelas 10B, Kia dan Gita mulai mencari kursi kosong untuk mereka duduki saat belajar di kelas nanti. Sudah banyak murid yang datang dan menempati kursi-kursi pilihan. Hanya tersisa kursi-kursi di bagian depan. Pada akhirnya, Kia dan Gita memilih kursi kosong yang berada di baris kedua yang lurus dengan papan tulis. Dalam satu kelas terdapat 20-25 murid. Di kelas 10B terdapat 10 murid laki-laki dan 12 murid perempuan.Jam menunjukkan pukul 8 pagi, semua murid sudah mendapatkan kursinya masing-masing. Seorang pria membawa sebuah buku, berjalan memasuki ruang kelas lalu berdiri tepat di tengah kelas.
“pagi anak-anak. Nama saya Angga Daraya. Kalian boleh panggil saya pak Angga. Saya adalah guru matematika kalian sekaligus wali kelas kalian selama satu tahun ke depan. Kita punya waktu satu jam sebelum pelajaran resmi dimulai untuk membuat struktur organisasi kelas. Sebelum itu, saya akan absen kalian satu persatu. Mohon berdiri saat nama kalian saya panggil ya” ucap pak Angga.
“baik pak” jawab semua murid dengan kompak.
Pak Angga mulai memanggil nama murid satu persatu. Dan semua murid pun berdiri saat nama mereka di panggil. Setelah selesai mengabsen, pak Angga mulai mengajak para murid untuk memilih ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris dan bendahara. Setelah hampir 30 menit, mereka pun sudah mendapatkan struktur organisasi kelas mereka. Gilang Sumitra sebagai ketua kelas, Isty Lestari sebagai wakil ketua kelas, Sarah Agnia Rayi sebagai bendahara dan Azkia Leta Leteshia sebagai sekretaris.
Setelah struktur organisasi kelas sudah terbentuk, mereka membuat jadwal piket yang akan bertugas membersihkan kelas setiap harinya sepulang sekolah. Jadwal itu dibuat secara acak, pak Angga menulis nama-nama murid di kertas kecil dan menggulungnya. Lalu memasukkannya ke dalam kotak kecil yang nanti akan di ambil satu persatu. Kia mendapat giliran piket di hari rabu sedangkan Gita mendapat giliran piket di hari kamis. Setelah selesai, mereka memulai pelajaran mereka.
…
Hari rabu pun tiba. Kia tiba di kelas lebih dulu dibandingkan dengan Gita. Kia memutuskan pergi ke kantin untuk membeli air mineral. Kantin sekolah berada di ujung sekolah yang juga berada di seberang parkiran sekolah. Saat keluar dari kantin sekolah, Kia melihat seorang lelaki yang mencuri perhatian Kia. Lelaki itu bukan lelaki yang sangat tampan juga bukan lelaki yang terlihat mewah tapi lelaki itu mampu menarik perhatian Kia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Sensei Although He Is a Widower (My Sensei)
Romance"kamu kuliah di Berkeley bukan karena saya kan?" tanya Gavin. Pertanyaan itu membuat Azkia kembali mengingat masa-masa SMA nya. Banyak orang bilang kita tak akan bisa melupakan cinta pertama kita. Tapi, bagaimana jika cinta pertama kita adalah guru...