Chapter 23

17 1 0
                                    

Rabu sore, Gita sedang menunggu Kia di lobi gedung kursus karena Gita akan berkunjung kerumah Kia. Tepat jam 4.10 sore, Kia dan Gita keluar gedung dan masuk kedalam mobil Kia. Mereka pun berangkat menuju apartement Kia. Beberapa menit kemudian mereka tiba di apartement Kia.

“mau minum apa Git?” tanya Kia.

“apa aja Ki” jawab Gita. Kia menyuguhkan jus jeruk yang Kia buat sendiri dan sudah Kia simpan di kulkasnya.

“lo kenapa gak muncul di group SMA Ki?” tanya Gita.

“groupnya gw mute. Gw belum buka soalnya chatnya aja udah sampe 700, males bacanya. Ada apa sih emang rame banget tuh group?” tanya Kia balik.

“mereka tuh lagi pada heboh gara-gara postingan lo yang foto gandengan dan postingan gw yang foto kita berempat di restaurant malam minggu kemarin” jawab Gita.

“terus?” tanya Kia.

“mereka pada tanya ke gw ada apa foto berempat. Gw bilang tanya aja sama orangnya langsung” jawab Gita.

“terus mereka ngajak ketemu malam minggu ini soalnya lu di tanya di group juga gak muncul-muncul. Lo datang kan?” lanjut Gita.

"Kenapa mereka penasaran banget sih sama kehidupan gw?" tanya Kia heran.

"Gak ngerti gw juga" ucap Gita.

"Aneh aja. Gw kan juga selama SMA dulu bukan murid yang di elu-elukan di kelas. Gw murid yang biasa aja gitu. Kenapa mereka sebegitu penasarannya sama gw" heran Kia.

"Manusia itu emang di ciptakan sebagai makhluk yang paling hebat menipu diri sendiri dan paling hebat menutupi perasaan mereka sendiri. Mungkin mereka itu aslinya iri lihat kehidupan lo yang berjalan baik terus" ucap Gita.

"there is no human whose life is always fun. Every human has their own problem. Dan setiap orang gak harus tahu apa masalah manusia lain" ucap Kia.

"I know. And i know that you know it. Tapi mereka gak gitu. Mereka ini tipe manusia yang gak bahagia dengan pencapaian mereka sendiri. Mereka mencari kesenangan hidup mereka dengan terus mencari tahu apa yang manusia lain dapatkan" ucap Gita.

"How pity their life" saut Kia.

"Okay enough. Jadi lo mau datang gak?" tanya Gita.

“datang tapi mungkin sendiri” jawab Kia.

“iya gak apa-apa yang penting lo datang. Soalnya highlight nya tuh lo” ucap Gita.

“iya gw pasti datang. Lo aja yang kabarin gw yah tempatnya dimana dan jam berapa. Soalnya gw males banget baca chat di group yang menggunung itu” ucap Kia.

“iya, nanti gw yang kabarin lo” ucap Gita.

“oke thanks Git” ucap Kia.

Hari demi hari berlalu hingga malam minggu pun tiba. Malam dimana Kia akan bertemu dengan teman-teman SMA nya di sebuah café di daerah baranangsiang. Kia memang tidak mengajak Gavin untuk ikut bertemu teman-temannya karena yang hadir hanya teman wanita saja. Jika Gavin ikut, Gavin pasti akan merasa canggung. Namun Gavin memaksa untuk mengantar Kia ke café itu.

“Ki, sini” Gita melambaikan tangannya saat Kia baru saja tiba di café.

“sorry telat, biasalah malam minggu macet” ucap Kia pada semua temannya yang sudah hadir.

“lo sendiri?” bisik Gita.

“iya. Tapi gw diantar sensei” jawab Kia sambil berbisik.

“kenapa gak diajak masuk sekalian?” tanya Gita.

“malu lah dia ini perempuan semua. Lagian dia juga mau ketemu temannya di pajajaran” jawab Kia.

“Kia~ lo punya berita hebat kok gak ngasih tahu kita sih” celetuk Sarah.

I Love My Sensei Although He Is a Widower (My Sensei)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang