Chapter 8

34 3 0
                                    

Enam bulan sudah Kia dan Arwan menjadi sepasang kekasih. Kia tetap berusaha menjadi kekasih yang terbaik untuk Arwan. Kia paham betul seberapa besar rasa suka Arwan padanya. Walau begitu, Kia juga tak bisa menyangkal bahwa dirinya juga masih tertarik dengan Gavin. Namun Kia selalu jauh mengesampingkan rasa tertariknya pada Gavin.

Karena Anwar adalah kakak kelas yang cukup populer, sudah pasti seisi sekolah mengetahui hubungannya dengan Kia termasuk para guru. Jelas banyak yang iri pada Kia bahkan marah pada Kia karena merasa Kia bukan wanita yang pantas untuk Arwan.

“hah~” Arwan menyenderkan kepalanya pada bahu Kia saat mereka duduk di bangku taman sekolah bersama dengan Gita dan dua sahabat Arwan yaitu Gilang dan Raka. Sudah hal biasa mereka berlima berkumpul bersama.

“kenapa kak?” tanya Kia pada Arwan namun Arwan hanya menjawabnya dengan helaan nafas.

“nilai ulangan bahasa Inggris dia jelek Ki” saut Gilang.

“berapa emang?” tanya Kia.

“75” saut Raka.

“udah jangan sedih kak. Bisa dikejar pakai nilai quiz dan ulangan akhir semester kan” ucap Kia pada Arwan yang masih menyenderkan kepalanya di pundak Kia.

“kenapa gak minta ajarin Kia aja kak?” saut Gita.

“ngaco ah. Masa gw yang kelas 10 ini malah ngajarin kak Arwan yang udah kelas 12” ucap Kia.

“lah emang kenapa? Nilai bahasa Inggris lo kan bagus. Bu Eti aja mengakui kepintaran bahasa Inggris lo. Dari semua pelajaran, nilai bahasa lo semua bagus. Termasuk bahasa Jepang. Kan lo juga dapat nilai bagus diantara semua murid di kelas 10” ucap Gita.

“siapa guru bahasa Jepang kalian?” tanya Raka.

“sensei Gavin” jawab Gita.

“hati-hati kalian sama dia” ucap Raka.

“emang kenapa kak?” tanya Gita penasaran.

“lo tahu si Dela kan?” tanya Raka.

“kak Dela teman sekelas kakak?” tanya Gita.

“iya Dela itu” jawab Raka.

“iya tahu lah. Kak Dela kan juga populer kaya kak Arwan. Emang kenapa sama kak Dela deh?” tanya Gita.

“si sensei Gavin tuh dulu macarin si Dela pas kita masih kelas 10” jawab Raka yang membuat Gita dan Kia terbelalak terkejut.

“tapi emang kenapa deh kak. Kan sensei juga masih muda, paling cuma beda berapa tahun sama kak Dela” ucap Gita.

“udah jangan ngomongin hal yang udah lewat” saut Arwan.

“kayanya kakak beneran butuh bantuan kamu deh Ki. Ajarin kakak bahasa Inggris dong Ki” ucap Arwan pada Kia yang membuat Kia bingung.

“iya tuh Ki mending lo bantuin kak Arwan deh. Kelas 12 kan harus perhatiin nilai gak kaya kita yang masih santai sama nilai” saut Gita.

“tapi kak, Kia aja belum tentu bisa kalau ngerjain pelajaran kelas 12” ucap Kia pada Arwan.

“coba dulu aja. Ya ya ya, please” Arwan memohon pada Kia.

“nanti kalau emang gak bisa, kakak gak akan maksa kamu lagi deh. Beneran” ucap Arwan.

“emm... yaudah Kia coba dulu” ucap Kia.

“asik. Makasih ya pacarku yang manis” Arwan mencubit kedua pipi Kia.

“kapan mau mulainya kak?” tanya Kia.

“hari ini pulang sekolah” jawab Arwan.

“yaudah okay” ucap Kia.

I Love My Sensei Although He Is a Widower (My Sensei)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang