Setelah pertama kali mengetahui bahwa lelaki yang Kia lihat di parkiran sekolah itu adalah gurunya. Kia sedikit kecewa, karena hal mustahil untuk Kia bisa menjadi kekasih gurunya sendiri. Tapi Kia juga tak bisa menghentikan keinginannya untuk dekat dengan Gavin. Sepuluh tahun perbedaan usia mereka adalah hal yang masih bisa di maklumi menurut Kia.
“sekretaris kelas siapa?” tanya Gavin saat jam pelajaran hampir selesai.
“saya sensei” Kia mengangkat tangannya.
“siapa nama kamu?” tanya Gavin.
“Kia” jawab Kia.
“oke Kia bisa kesini sebentar?” Gavin meminta Kia menghampirinya yang sedang duduk di kursi guru di depan kelas.
“ini lembaran kosa kata hari ini. Seperti yang saya sudah ucapkan tadi. Setiap pelajaran saya, saya akan kasih kalian lembar kosa kata bahasa Jepang. Tugas kamu nanti foto copy dan bagikan ke teman-teman kamu. Jangan lupa lembar aslinya kembalikan lagi ke saya” Gavin memberikan satu lembar kertas A4 yang sudah bertuliskan sekitar 30 kosa kata dalam bahasa Jepang juga dengan arti dalam bahasa Indonesianya.
“baik sensei” Kia mengambil kertas itu dan berjalan kembali ke kursinya.
Beberapa jam kemudian tepat jam 10.30 pagi, bel istirahat pun berbunyi. Kia dan Gita menuju ke kantin untuk membeli minuman dan cemilan. Kia juga memfoto copy lembar kosa kata yang tadi diberikan oleh Gavin. Saat di kantin, Kia melihat Gavin sedang membeli satu botol minuman ringan bertuliskan green tea. Entah kenapa, Kia yang sebelumnya tak pernah menyukai minuman seperti itu pun membeli minuman yang sama seperti yang Gavin beli. Setelah selesai, Kia dan Gita kembali ke dalam kelas untuk menunggu jam pelajaran selanjutnya. Saat baru saja duduk, Kia merasa ponselnya bergetar. Kia mengambil ponselnya dari dalam tas dan melihat pesan masuk di ponselnya itu.
Kia, ini kak Arwan. Nanti jadi pulang bareng kan? Isi pesan itu yang ternyata sebuah pesan dari Arwan.
Kia lupa kak kalau jadwal piket Kia hari ini. Jadi kayanya gak bisa pulang bareng deh kak. Jawab Kia.
Gak apa-apa, kakak tunggu kamu selesai piket aja Ki. Jawab Arwan.
Jangan kak. Kia gak mau ngerepotin kakak. Jawab Kia.
Kamu gak ngerepotin kok. Pokoknya nanti kakak tunggu kamu sampai selesai piket ya. Kita pulang bareng. Jawab Arwan.
Yaudah terserah kakak aja. Jawab Kia.
“huft” Kia menghelakan nafasnya dengan berat.
“kenapa Ki?” tanya Gita.
“kak Arwan maksa ngajak pulang bareng. Padahal gw udah bilang kalau gw ada jadwal piket hari ini” jawab Kia.
“tuh kan Ki. Apa gw bilang. Kak Arwan tuh suka sama lo. Kalau gak suka ngapain dia rela nungguin lo sampai selesai piket” ucap Gita.
“udah deh jangan mulai lagi Git” ucap Kia.
“iya deh iya” ucap Gita.
“oh iya. Gw balikin lembar kosa kata dulu deh Git mumpung belum bel masuk” ucap Kia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Sensei Although He Is a Widower (My Sensei)
Romance"kamu kuliah di Berkeley bukan karena saya kan?" tanya Gavin. Pertanyaan itu membuat Azkia kembali mengingat masa-masa SMA nya. Banyak orang bilang kita tak akan bisa melupakan cinta pertama kita. Tapi, bagaimana jika cinta pertama kita adalah guru...