Chapter 24

17 1 0
                                    

Walaupun semalaman suntuk Kia dan Gavin dipenuhi pikiran tentang kejadian semalam, namun akhirnya mereka bisa tertidur. Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi, Kia keluar dari kamarnya dengan keadaan sudah bersih dan rapih. Kia melihat kamar tamu masih tertutup rapat yang berarti Gavin masih tertidur pulas. Kia pun berjalan menuju dapurnya untuk membuatkan sarapan. Pagi itu, apartement Kia di hiasi alunan music milik Diana Krall album Quiet Nights.

Kia memilih untuk membuat 4 buah sandwich. Dua buah sandwich berisi telur ayam yang sudah direbus, tomat, selada, bawang merah, bawang putih, ikan tuna asap, mayonaise, saus tomat, saus sambal, dan satu slice keju. Dua sandwich lainnya berisi buah-buahan seperti kiwi, strawberry dan jeruk mandarin, juga dengan whipped cream yang sudah ditambahkan dengan keju mascarpone.

“selamat pagi Ki” Gavin menghampiri Kia yang sedang menuangkan susu ke dalam gelas.

“selamat pagi. Baju papah aku muat ya sama kamu” Kia memang meminjamkan baju papahnya pada Gavin.

“iya hehehe” jawab Gavin.

“ayo sarapan” Kia membawa dua buah piring yang masing-masing berisi dua sandwich yang sudah Kia buat dan sudah Kia potong menjadi dua bagian.

“sayang tolong bawain piring kecil itu ya” Kia kembali ke dapur membawa dua gelas susu tadi dan meminta Gavin membawa dua piring kecil.

“oke” jawab Gavin. Mereka memulai sarapan mereka.

“kamu mau pulang jam berapa?” tanya Kia.

“malam boleh gak? Aku pengen seharian sama kamu. Mau kemana aja terserah” jawab Gavin.

“Kia lagi males kemana-mana. Kamu bawa buku kita gak? Gimana kalau kita disini aja sambil lanjutin pertanyaan kita?” ucap Kia.

“boleh banget tuh. Buku itu aku taruh di mobil, nanti aku ambil” ucap Gavin.

“kita ke supermarket dulu ya nanti” lanjut Gavin.

“ngapain?” tanya Kia.

“belanja bahan buat makan siang. Aku mau masakin kamu” jawab Gavin.

“emang kamu bisa masak?” tanya Kia tak percaya.

“hemm, lihat aja nanti. Kamu pasti bakal ketagihan sama masakan aku” jawab Gavin.

“iya deh iya” ucap Kia.

Setelah selesai sarapan, Gavin berjalan menuju mobilnya untuk mengambil buku yang dimaksud Kia. Kemudian Gavin segera kembali ke apartement dan Gavin melihat Kia sedang melakukan panggilan telepon sambil sibuk dengan komputernya. Beberapa menit kemudian, Kia menutup teleponnya namun masih sibuk dengan komputernya.

“sebentar ya sayang, aku mau edit soal dulu nih dapat telepon dari tempat kursus soalnya” ucap Kia.

“iya sayang, santai aja. Aku tunggu di ruang tamu yah” Gavin berjalan menuju ruang tamu dan melihat-lihat rak buku milik Kia. 30 menit kemudian, Kia pun berjalan menghampiri Gavin yang ternyata sedang melihat buku perpisahan Kia semasa SMA.

“ngeliat album ini jadi ingat waktu kamu jadi asisten aku” ucap Gavin saat Kia duduk di sebelahnya.

“apa yang diingat?” tanya Kia.

“cara kamu ngajarin murid yang masih kurang paham sama penjelasan materi yang aku sampein. Aku juga ingat ketawa kamu sama murid lain” jawab Gavin.

“kamu mau aku kasih tahu satu rahasia gak?” tanya Kia.

“mau dong, apa tuh” jawab Gavin.

“dulu waktu aku lagi kangen banget sama kamu, aku lihat foto kamu di album ini” ucap Kia.

I Love My Sensei Although He Is a Widower (My Sensei)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang