Setiap manusia selalu punya kesempatan dalam mengungkapkan suatu hal. Pendapat, opini, bercerita, masalah pribadi, ketakutan, kegelisahan. Namun bagaimana jika kesempatan itu tak pernah dapat diperoleh?
Hilmi selalu menggunakan kesempatannya untuk bercerita, setidaknya membuat mereka percaya apa yang dikatakan Hilmi benar adanya, tetapi hanya penolakan yang selalu Hilmi dapatkan ketika kesempatan itu datang. Hanya ada reaksi ketidakpercayaan dalam setiap kata yang ia ungkapkan. Seolah-olah yang ia katakan bohong semuanya.
Lalu, salahkah Hilmi jika ia memilih untuk bungkam dan tidak akan pernah menceritakan kisah apa pun dalam hidupnya? Hilmi yang berusaha mendapatkan rasa percaya melalui cerita, kini hilang sudah. Rasanya lebih baik kalau ia simpan semua cerita itu sendiri, tanpa tahu kapan cerita kebenaran itu terungkap dengan sendirinya.
10/06/24
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilmi Untold Story (END)
Teen Fiction(cerita ini diikutsertakan dalam #FestivalMenulisFiksiRasi) Hilmi membenci pernikahan kedua ibunya. Tidak bisakah semua orang percaya pada perkataannya? Semuanya menganggap Hilmi hanya membual hanya karena ia masih dibawah umur dan dianggap sebagai...