Bab 24 :: Sebuah Kecurigaan

58 7 0
                                    

Hilmi tidak tahu apa yang selanjutnya Joan lakukan bersama Pak Heru, yang jelas setelah masuk ke dalam rumah, Hilmi sudah tidak lagi mendengar apa pun yang mereka katakan. Namun sebelumnya, Joan seolah sedang menenangkan Hilmi dengan berkata kalau ia tidak akan melakukan apa pun tanpa persetujuan Hilmi dan omnya itu akan selalu menepati janjinya bersama Hilmi. Jadi setelahnya, Joan meminta Hilmi masuk ke dalam kamar dan beristirahat saja, juga tetap meminta Hilmi untuk selalu mengontaknya jika terjadi sesuatu padanya. Jelas Hilmi mengiyakan, untuk sekarang ia memilih mempercayai apa pun yang Joan ucapkan. Meski mungkin dalam hatinya Joan merasa kesal karena Hilmi tidak pernah bercerita, laki-laki itu pasti akan menepati janjinya.

Seperti apa yang Hilmi bilang, tidak banyak yang ia lakukan di dalam kamar selain rebahan. Ibunya belum pulang, katanya akan sampai beberapa jam lagi. Kemungkinan besar setelah omnya pulang, Pak Heru akan pergi ke bandara menjemput ibunya. Ia sempat dengar sedikit percakapan mereka tadi. Pak Heru yang bilang maaf karena mungkin Hilmi merepotkan Joan dan kalimat basa-basi lainnya, pun Joan demikian. Hilmi mengerti kalau omnya itu sudah sangat jengkel pada Pak Heru. Mungkin kalau Hilmi tidak melarang, Joan akan menghajarnya sekarang juga. Salah satu hal yang membuat Joan begitu menyesal adalah mengabaikan perkataan Hilmi ketika ibunya belum menikah dengan Pak Heru. Itu yang kemarin Joan katakan pada Hilmi.

Hilmi pun begitu. Seandainya, ibunya tidak bersikeras menikahi Pak Heru, atau seandainya Iyan dan Joan mau mendengarkan pendapatnya dan memikirkan bagaimana konsekuensi Hana menikahi Pak Heru yang sudah Hilmi ceritakan kalau beliau ringan tangan, tidak mungkin hal seperti ini terjadi pada Hilmi. Tapi sekarang semuanya sudah terlambat, Joan pun menyesalinya dan ia sudah meminta maaf pada Hilmi. Hilmi jelas tidak masalah dan ia juga meminta maaf karena tidak pernah jujur akan masalah seperti ini. Walaupun belum mengatakan hal yang sebenarnya jika Hilmi pernah menyalahkan mereka dan akhirnya membuat Hilmi bungkam.

Ah, betapa menyenangkan jika kata seandainya dapat merubah waktu dalam sekejap. Kalau bisa Hilmi yang akan kembali ke masa lalu dan membuat ibunya tidak pernah bertemu dengan Pak Heru. Tapi sayang, semua itu hanya ada dalam imaginasi liarnya saja. Tidak ada yang bisa Hilmi rubah, pun ketika ia memberitahukan ini pada ibunya. Kemungkinannya kecil untuk sang ibu memilih berpisah dengan pak Heru. Lalu, yang ada di kepala Hilmi sekarang, bagaimana jika Iyan tahu? Kemungkinan terbesarnya reaksi sang abang akan mirip dengan Joan. Semoga saja Joan tidak membocorkan hal ini pada Iyan. Karena jika sampai itu terjadi, Hilmi tidak tahu harus berbuat apa.

Iyan adalah kelemahan Hilmi setelah sang ibu. Makanya ia sebisa mungkin menutupi semua hal yang ia alami dari dua orang itu.

Tidak lama kemudian, Hilmi mendengar suara motor Joan berlalu, sepertinya Omnya sudah pulang dan ia menanti apa yang akan terjadi setelahnya. Apa Pak Heru akan datang ke kamarnya dan menceramahi Hilmi? Atau justru mencaci Hilmi karena curiga Joan tahu sesuatu yang ia sembunyikan. Hanya satu yang perlu Hilmi lakukan sekarang agar setidaknya Pak Heru tidak berani macam-macam sampai ibunya pulang.

Benar, pura-pura tidur adalah jalan ninja bagi Hilmi sekarang.

Untungnya, hal yang Hilmi takutkan tidak terjadi. Setelah Joan pulang dan mereka berbasa-basi mungkin sekitar sepuluh menit, tidak lama mobil Pak Heru juga berbunyi. Sepertinya laki-laki itu langsung menjemput sang ibu. Hilmi menghela napas lega, setidaknya untuk hari ini ia selamat. Semoga saja seterusnya begitu.

Satu jam kemudian, Hana sang ibu datang. Hilmi sengaja menunggu di luar karena mengerti, Pak Heru tidak akan pernah bisa macam-macam jika ada ibunya. Jadi Hilmi menunggu kedatangan Hana di teras rumah. Benar saja, Hana datang dengan banyak sekali barang bawaan sepertinya wanita itu kali ini banyak membeli oleh-oleh, padahal biasanya tidak begini. Begitu turun dari mobil yang pertama kali Hana lakukan adalah memeluk Hilmi. Sepuluh hari tidak bertemu jelas saja membuatnya rindu.

"Ya ampun, kenapa kamu kurusan? Ini udah nggak ada pipinya, Joan nggak ngasih makan kamu, ya?" Sang Ibu mencubit pipi Hilmi gemas.

Hilmi sendiri tidak mengerti apa yang sedang ibunya lakukan. Tidak biasanya wanita itu bersikap seperti ini, apa karena sepuluh hari mereka tidak bertemu? Hilmi juga tidak tahu.

"Masuk, masuk."

Mereka bertiga akhirnya masuk ke dalam rumah. Membongkar barang belanjaan ibunya. Pak Heru juga diam saja, tidak biasanya begini. Kalaupun ada sang ibu biasanya pak Heru berpura-pura seolah bersikap hangat pada Hilmi. Tapi kali ini sikap beliau mendadak lebih dingin dari biasanya. Entah apa yang terjadi, semoga tidak ada sesuatu yang buruk terjadi pada Hilmi.

🌌🌌🌌

Bagi Hana, ada banyak sekali perubahan yang ia lihat dari Hilmi. Setelah beberapa waktu yang lalu mencium sesuatu yang mencurigakan dari sang anak, Hana tidak lantas mencurigainya atau menuduh Hilmi yang tidak-tidak. Apalagi saat Hilmi sering pulang bersamaan atau setelah dirinya pulang ke rumah. Hana jelas curiga, tapi ia tidak sampai hati bertanya. Masih ada sedikit rasa bersalah di hati Hana saat ia dengan egois memaksakan pernikahannya dengan Pak Heru. Makanya ketika Hilmi bertingkah aneh, Hana tidak berani berkomentar. Ketika ditanya alasannya Hilmi hanya bilang kalau ia masih canggung jika berduaan bersama pak Heru di rumah. Hana memaklumi itu, makanya membiarkan Hilmi melakukan apa pun yang ia mau.

Setelah hampir sebulan bersikap seperti itu, Hilmi mendadak kembali seperti biasa. Anak itu sudah ada di rumah sebelum Hana datang. Jelas mengundang banyak pertanyaan di kepala Hana tapi ia tidak berani mengungkapkannya, termasuk pada Joan. Sekarang sudah ada pak Heru, ia tidak bisa seenaknya berdiskusi dengan Joan meskipun Joan adalah adiknya sendiri. Ia masih sangat menghormati pak Heru sebagai suaminya dan harusnya menjadi orang pertama yang ia ajak diskusi. Tapi kali ini berbeda, kasusnya menyangkut pak Heru itu sendiri dengan anaknya. Jelas Hana tidak bisa menceritakannya pada beliau.

Ditambah lagi ketika Hana pergi dinas di luar pulau selama sepuluh hari, Hilmi tiba-tiba meminta ijin untuk tinggal bersama Joan selama ia pergi. Jelas bukan, hal seperti itu yang membuat Hilmi terasa mencurigakan. Untuk apa menginap di rumah Joan selama sepuluh hari padahal ada pak Heru di rumah? Dua Minggu terakhir juga mereka terlihat baik-baik saja di matanya. Tapi lagi-lagi Hilmi bersikap aneh. Maka dari itu, tadi saat pak Heru belum sampai di bandara, Hana sempatkan untuk berbicara dengan Iyan. Bisa jadi, Hilmi memang tertutup padanya tapi terbuka pada Iyan.

Namun sayangnya, Iyan juga tidak tahu apa yang sedang terjadi atau apa yang sedang adiknya itu sembunyikan. Iyan bahkan meminta maaf pada Hana karena kesibukan dirinya ia tidak sempat bertanya banyak hal pada Hilmi. Tetapi ada satu hal yang Iyan sadari selama ibunya menikah dengan pak Heru, Hilmi jadi lebih pendiam dan tidak banyak bercerita seperti dulu. Iyan juga bilang kalau Joan sempat bertanya hal yang sama pada Iyan, mengenai Hilmi. Kalau begitu jelas bukan ada yang sedang Hilmi sembunyikan. Meski tidak ada satu pun orang yang Hilmi beritahukan yang jelas memang ada yang sedang anak itu sembunyikan. Hana perlu mencari tahu lebih lanjut.

Dan semuanya jadi terlihat semakin jelas saat Hana pulang dan mendapati Hilmi jauh lebih diam dari biasanya. Pun dengan suaminya. Seperti ada suatu hal yang tengah mereka berdua sembunyikan tapi Hana tidak tahu pasti itu apa. Bisa jadi ini memang hanya kekhawatirannya sebagai seorang ibu dan seorang istri. Mungkin nanti akan ia selidiki lebih lanjut setelah mendengar informasi lanjutan dari Iyan. Anak sulungnya itu sudah berjanji akan bertanya langsung pada Hilmi. Semoga saja anak itu mau terbuka. Karena memang hanya satu penyakit Hilmi sejak dulu, suka memendam sendiri apa yang ada di hati dan pikirannya.

 Karena memang hanya satu penyakit Hilmi sejak dulu, suka memendam sendiri apa yang ada di hati dan pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


13/07/24

Hilmi Untold Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang