04

1.5K 125 2
                                    

Setelah selesai memijat nyonya Lee dan mengantarkan obatnya kini Renjun tengah berada di kamarnya mengambil sebuah kunci yang selalu ia simpan rapat-rapat. Renjun menghampiri bibi Kim dan Iseul yang telah menunggunya.

"Hari ini jadwal kami membersihkan rumahmu nyonya, kami akan ke sana sekalian berbelanja kebutuhan rumah karena sudah hampir habis"

Renjun tersenyum lalu memberikan kunci rumahnya pada bibi Kim, Renjun memang selalu meminta bantuan mereka untuk membersihkan rumah peninggalan orang tuanya tersebut satu bulan sekali dan sekarang adalah sudah waktunya. Nyonya Lee tidak akan curiga karena bibi Kim dan Iseul selalu melakukannya bersamaan dengan waktunya mereka untuk berbelanja kebutuhan rumah tersebut.

"Tolong sampaikan pada Yangyang kalau aku ingin strawberry asam dari kebunnya, bilang padanya kalau calon keponakannya yang menginginkannya"

"Baik nyonya saya akan sampaikan pada nyonya Yangyang"

Setelahnya mereka semua berpamitan lalu Renjun mengambil sebuah kertas dan menuliskan obat apa saja yang biasa di minum oleh nyonya Lee serta Donghyuck saat keduanya sakit, lalu ia meletakkan tulisan itu pada kotak obat. Renjun mengambil beberapa buah buahan untuk ia kupas dan potong.

"Mama~"

"Iya sayang mama sedang mengupas mangga, Minji mau?"

"Mau mama"

Minji menghampiri Renjun yang duduk di lantai.

"Mama kenapa duduk di bawah?" Tanya Minji seraya duduk di hadapan Renjun.

"Tidak apa apa, hanya ingin duduk di bawah saja. Minji tidak bermain?"

"Iseul eonni tidak ada mama"

"Ah iya Iseul eonni sedang membeli kebutuhan rumah dengan bibi Kim"

"Huh pasti lama sekali~"

Renjun hanya tertawa melihat Minji yang kini sudah berguling guling di lantai dapur tersebut. Renjun berencana akan memasak makan siang sebentar lagi namun entah mengapa selera masaknya menjadi berkurang sekarang, ia sedikit malas sebenarnya tetapi ia takut Donghyuck akan pulang dan makan siang di rumah.

Renjun membawa sepiring buah buahan tersebut ke kamar nyonya Lee lalu menyimpannya di nakas, setelah itu ia kembali ke dapur mulai menyiapkan segala bahan untuk memasak. Namun saat mengupas berbagai bawang bawangan Renjun merasa mual, Renjun sedikit berlari menuju wastafel lalu mengeluarkan segala yang tak enak dalam perutnya namun yang keluar hanya berupa cairan bening saja.

"Astaga nyonya!! Nyonya kenapa?"

"Nara.. aku mual sekali"

"Nyonya akan sedang apa memangnya sampai mual seperti ini?"

"Aku sedang akan memasak makan siang tapi aku tidak kuat mencium aroma bawang itu"

Nara menuntun Renjun untuk duduk di kursi makan lalu Nara mengambilkan air hangat untuk Renjun.

"Aku yang akan memasak tapi atas instruksi nyonya ya? Nyonya juga yang memberikan bumbunya nanti"

Renjun hanya mengangguk karena ia benar benar merasa mual saat ini, Renjun memperhatikan Nara yang melanjutkan mengiris bawang merah dan putih tersebut.

"Bukan kah kau masih lemas Nara?"

"Sudah tidak nyonya, aku sudah baik baik saja"

"Syukurlah kalau begitu, tumis bawang bawang itu dengan sedikit minyak lalu masukan sayuran yang lama matang dulu, beri air sedikit saja"

Nara mengikuti semua perintah yang Renjun berikan sampai semua masakan selesai dibuat oleh Nara dengan Renjun yang memberikan bumbunya. Mencium aroma masakan itu membuat Renjun kembali mual dan memuntahkan seluruh isi yang tidak enak dalam perutnya. Tubuhnya lemas saat ini jadi ia memutuskan untuk istirahat di kamarnya dengan Minji yang berada di sampingnya.

DIVORCE [HYUCKREN DONGREN] {END✅}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang