10

1.3K 108 4
                                    

Renjun tersenyum menatap Yangyang yang baru saja kembali dari dapur dengan semangkuk strawberry dan dua cangkir teh. Melihat itu ia jadi teringat nyonya Lee yang beberapa kali pernah menyiramnya dengan teh yang baru saja ia buat, Renjun tersenyum miris.

"Yangie, Xiyu dan Liam sangat cantik serta tampan kau pintar mengurus mereka berdua"

"Kau ini, aku selalu merecokimu padahal perilah mengurus anak karena orang tua ku dan orang tua Kun ge jauh dari sini"

"Tapi kau berhasil Yangyang, aku bangga padamu. Jadi kapan mereka memiliki adik?"

Renjun tertawa saat melihat wajah Yangyang yang berubah menjadi masam saat di beri pertanyaan tersebut. Yangyang menghela nafasnya

"Sebenarnya aku ingin tapi memingat aku masih cukup kewalahan mengurus mereka jika sedang rewel, aku jadi mengurungkan niatku. Kun ge pun tak masalah kalau untuk saat ini kita hanya memiliki dua anak, aku akan memikirkan adik untuk mereka setelah mereka sekolah dasar nanti saja"

"Apa kau takut nanti akan punya anak kembar lagi?"

"Nah itu kau mengerti, aku takut Renjunnie. Kau tau mengurus anak kembar itu menguras energiku di tambah ibu mertua ku juga menitipkan bayinya padaku, sangat lelah"

Renjun mengerutkan keningnya heran, ia sadari tadi tidak melihat ataupun mendengar suara bayi

"Bayi? Dimana bayi nya?"

"Kun ge, bayi besar ku"

Renjun merotasikan bola matanya kesal, lalu ia meminum teh yang telah di sajikan oleh Yangyang

"Jadi kenapa kau tiba tiba kembali kemari dan dimana bayimu? KAU SUDAH MELAHIRKAN??"

"Astaga Yangyang!! Sabar aku akan menjelaskannya. Kau tau kan kalau mertuaku tak menyukaiku? Aku dan Donghyuck bercerai, bayiku di bawa oleh mereka karena dia laki laki"

"APAA?!"

Renjun menceritakan semuanya dari awal sampai akhir, ia juga menceritakan tentang siapa yang akan di nikahi oleh Donghyuck nantinya. Renjun sudah tidak menangis lagi saat menceritakan semuanya karena air matanya seakan telah kering tidak bisa keluar lagi, hatinya hanya merasa sedih saja saat ini.

"Tega sekali manusia satu itu! Dia juga seorang ibu tapi bagaimana bisa dengan teganya dia tak memperbolehkan mu untuk melihat wajah putramu sendiri"

"Mungkin dia takut jika aku bertemu di jalan dengannya, aku akan mengambil putraku tapi aku tidak akan seperti itu. Setidaknya aku bisa melihat putraku dari jauh, itu sudah membuatku senang"

"Lalu kau akan bekerja setelah ini atau bagaimana?"

"Aku akan membuat kedai hot pot di depan, aku sudah menghubungi tukang dan mereka sedang mengerjakannya"

"Modalnya bagaimana? Kau punya? Kalau tidak pakai dulu milikku"

"Ada, kau tenang saja. Nanti kau harus datang saat pembukaan ya dan doakan semoga kedai ku bisa sukses"

"Tapi Renjunnie menurutku tempat sebesar itu lebih cocok untuk di sebut restauran daripada kedai"

"Apapun itu aku ingin menyebutnya kedai!!"

"Terserah kau saja keras kepala"

"Hei! Kita sudah lama tidak bertemu kau malah mengajakku bertengkar ya!!"

"Kau memang keras kepala kan!!"

Perdebatan tersebut tidak luput dari pendengaran Kun yang saat ini tengah menidurkan Xiyu karena anak perempuannya itu mengeluh kalau ia mengantuk. Kun menghela nafasnya saat kembali mendengar cekcok antara Yangyang dan Renjun namun setelahnya ia kembali mendengar gelak tawa yang berasal dari dua submisive itu, di lanjutkan dengan cerita cerita mereka yang belum selesai tersebut.

DIVORCE [HYUCKREN DONGREN] {END✅}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang