05

1.4K 130 1
                                    

"Iseul!!"

Iseul menghentikan langkahnya saat akan membuang sampah, menunggu Nara datang menghampirinya.

"Iseul, nyonya besar bilang nyonya Renjun dan tuan Donghyuck akan berpisah. Nyonya besar bilang salah satu di antara kita harus ikut dengan nyonya Renjun"

"Lantas? Kau mau ikut dengan nyonya Renjun?"

Nara mengangguk seraya melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Aku ingin ikut dengan nyonya Renjun, aku hidup sebatang kara Iseul. Aku juga tidak mau di sini jika tidak ada nyonya Renjun"

"Aku juga ingin ikut dengan nyonya, bagaimana kalau kita berdua saja?"

Nara tersenyum seraya mengangguk dengan semangat lalu segera berlari ke dalam rumah menghampiri nyonya Lee yang tengah membaca sebuah buku.

"Nyonya permisi"

"Hm? Ada apa Nara?"

"Maaf nyonya kami berdua sudah memutuskan siapa yang akan ikut dengan nyonya muda"

"Siapa?"

"Kami berdua nyonya"

Nyonya Lee menutup bukunya lalu menatap Nara dengan tatapan herannya, kemudian ia menghela nafasnya.

"Baiklah, persiapkan diri kalian nanti saat Renjun melahirkan maka saat itu juga kalian semua pergi dari rumah ini. Katakan pada Iseul kalau ia yang akan pergi bersama barang barang kalian ke rumah Renjun, aku tidak tahu dimana rumahnya tetapi Iseul dan bibi Kim mengetahuinya"

"Baik nyonya"

"Siapkan sarapan Nara sebentar lagi sudah waktunya"

"Sarapan sudah siap nyonya tinggal menunggu tuan, nyonya muda dan nona Minji turun"

Nyonya Lee bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kamar Donghyuck, semalam Donghyuck dan Renjun pulang dari rumah sakit sangat larut akibatnya pagi ini keduanya belum turun ke bawah.

"Donghyuck"

"Iya ibu"

Donghyuck membuka pintu kamarnya lalu mendapati ibunya yang sudah berdiri di depan pintu.

"Segera turun untuk sarapan"

"Minji turunlah untuk sarapan terlebih dahulu dengan nenek, baba akan menyusul dengan mama ya sayang"

Nyonya Lee menyambut Minji dengan menggenggam tangannya lalu keduanya turun bersama, nyonya Lee tidak banyak bertanya karena ia yang mendengar suara Renjun yang tengah terisak akibat mual muntah yang di alaminya di kamar mandi.

"Sayang, sudah belum?"

Renjun mengangguk pelan, Donghyuck menggendong Renjun lalu mendudukkannya di atas ranjang. Donghyuck mengusap rambut Renjun lalu mengecup kening istrinya cukup lama.

"Kita sarapan?"

"Tidak mau, aku tidak bernafsu untuk makan hyuck"

"Lalu kau ingin makan apa? Perutmu harus terisi sayang"

"Ingin makan buah saja boleh?"

"Boleh, nanti aku bawakan ke sini ya. Sekarang minum dulu susunya lalu kembali istirahat ya"

Renjun mengangguk patuh, ia meminum susu yang sudah di buatkan oleh Donghyuck sejak tadi itu, lalu ia kembali membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya.

𓇢𓆸

Donghyuck telah menyelesaikan sarapannya, saat ini ia tengah menyuapi Renjun dengan berbagai macam buah yang ia bawa dari bawah. Renjun menerimanya dengan tak semangat, entah kenapa kehamilan kali ini ia ikut merasakan mual muntah dan susah makan seperti ini, pada saat kehamilan Minji dulu yang mengalami semua ini hanya Donghyuck seorang.

DIVORCE [HYUCKREN DONGREN] {END✅}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang