Chapter 14

447 70 11
                                    

Hari ini, hari wisuda bagi (Name). Pagi-pagi buta ia bangun untuk merias dirinya sebelum berangkat ke kampus. Ini bukan murni kemauannya, melainkan kemauan Tamaya yang ingin menantunya itu tampil cantik dan menggetarkan dunia saat acara di kampus. (Name) yang masih mengantuk cuma bisa iya-iya aja.

"Maa, kenapa harus pakai berias begini, sih? Aku juga masih ngantuk."

"Loh, namanya juga wisuda, harus cantik. Semua cewek di kampus kamu juga pastinya berias dan pasti hari ini pada berlomba-lomba untuk tampil cantik. Lagian ini sekali dalam hidup kamu."

"Padahal mah cuma medalian terus ngegeser tali di toga--"

Tamaya geleng-geleng kepala. "Gak boleh gitu, biar nanti anak kamu tau ibunya pernah wisuda terus bangga lihat ibunya cantik banget pakai toga."

"Iye 'kan aku cewek, ma."

"Ah sudahlah, yang anteng aja dipoles-polesnya nanti. Kalau udah selesai, nanti mama bantuin berpakaian, yaa."

(Name) cuma menurut. Lalu ber-makeup pun dimulai. Memakan waktu kurang lebih satu jam hingga benar-benar selesai, lalu (Name) segera berpakaian dibantu oleh Tamaya. Dihitung-hitung itu semua cukup banyak memakan waktu.

Beres dengan menyiapkan diri, (Name) keluar dari kamar, siap berangkat ke kampus. Tentang sarapan, (Name) sudah sarapan tadi sebelum berias. Di ruang tamu, ada supirnya alias Solar yang sudah menunggu.

"Nak, udah siap nih."

Mendengar suara mamanya, Solar melirik ke arah tangga, melihat istrinya yang tampak sudah siap ditambah sangat cantik, sampai-sampai mata Solar terpaku padanya.

Tamaya jadi geleng-geleng kepala. "Biasa aja kali ngelihatinnya. Pasti terpesona yaa."

Solar dengan biasa-biasa saja mengembalikan pandangannya. "Ayo berangkat."

Mereka sekeluarga pun pergi ke kampusnya (Name). Hingga beberapa menit kemudian, mereka tiba di tujuan, lalu turun dan memasuki area kampus. Dari baru masuk, kelihatan ramai oleh mahasiswa dan mahasiswi yang akan wisuda, para keluarga juga tentunya, ada yang sibuk dengan pacarnya sebelum acara mulai, beragam ada.

"Woah, gede banget kampusnya." ucap Thorn

"Yang sempit mah kebun, kak." sahut Nara

(Name) geleng-geleng kepala. "Aku akan langsung ke aula ya, ma."

"Ehh, foto dulu dong. Yang masih fresh dan belum ngapa-ngapain, ayok."

Lalu, berfoto-foto sekeluarga dahulu, dengan minta bantuan orang random untuk memfotokan mereka.

(Name) masih ingat, ia dan Solar menikah kontrak. Disuruhnya oleh Tamaya untuk berfoto berdua dengan Solar--agak gimana gitu rasanya. Tapi (Name) iya-iya saja dan mau melakukannya, Solar juga sama.

(Name) juga tau, dirinya yang datang bersama keluarganya Solar sangat menarik perhatian. Karena (Name) termasuk 4 dari 10 orang yang sudah menikah di kampus itu. Bagi orang-orang, masih ada rasa tak menyangka (Name) yang biasanya tak beraura istri eh sekarang datang sekeluarga dengan keluarga suami.

Begitu melihat hasil fotonya, vibes-nya lebih seperti bapak dan anak dibandingkan suami-istri. Apalagi muka Solar datar, ada yang tersenyum tapi sangat tipis.

"Udah 'kan ya, aku pergi duluan ya." ucap (Name)

"Oke, nak."

===

Akhirnya segala acara pelepasan mahasiswa ataupun mahasiswi sudah selesai. Beberapa orang sudah ada yang pulang, di kampus masih cukup ramai.

Agenda (Name) hari ini bisa direkap sebagai; bangun pagi dan bersiap, ke kampus, foto-foto, melangsungkan acara, foto-foto sampai pulang. Mungkin sampai rumah berfoto lagi. Tamaya yang kelihatannya sangat suka melihat menantunya berpenampilan cantik.

Contract Marriage [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang