13. Touch me

18.4K 1.2K 11
                                    

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

          "Bagaimana keadaan di sana? Aku dengar, ada beruang lepas." Isadora menyuapkan mulutnya dengan daging sapi yang matang, ada juga beberapa makanan yang lezat di atas meja makan.

Archeron menatap istrinya sekilas. Keduanya makan malam bersama-sama, ia pun melihat pelayan baru dengan jenis perempuan? "Tak terlalu buruk, beruang memang sering keluar masuk. Itu mungkin karena makanan mereka habis." Ucap pria itu dengan memakan makanan yang ia baru pertama kali memakan daging ini dengan bumbu yang enak?

Isadora mengangguk pelan, ia melirik Horsien yang berdiri dengan wajah sumringah. Melihat pelayan perempuan yang penampilan mereka jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Mereka pelayan baru yang akan mengurus kediaman ini, nanti akan aku jelaskan." Archeron mengangguk pelan tanpa menjawab perkataan istrinya.

Keduanya sama-sama lapar dan membutuhkan energi, Isadora yang akhirnya lepas dari pesta itu. Ternyata menguras tenaga sekali menyambut orang-orang di sana, beruntung ia tak melihat kehadiran Veleztie dan sebagian orang yang terlibat di masa lalunya.

Sepasang suami istri itu makan dengan keadaan hening, hingga Isadora dan Archeron menyelesaikan makanan mereka. Isadora berdiri mengusap kedua tangannya dengan lap tangan khusus. "Bersihkan, setelah itu siapkan camilan untukku."

"Baik, nyonya."

Horsien menyuruh semuanya mengambil dan membersihkan meja makan, mejanya tak besar bahkan kedua sepasang itu duduk berhadapan dengan meja kotak yang berdekatan.

"Mau ke kamar?" Isadora menatap Archeron, pria itu mengusap sudut bibirnya yang membuat dirinya menjilat sisa makanan tadi. Archeron tersenyum kecil. "Iya, aku lelah."

Archeron mengangguk dan menarik tangannya, menatap istrinya yang melepas gulungan rambutnya. "Apa kamu masih ada pekerjaan? Kalau tidak ada, mau ke kamarku dulu?" Tawar Isadora menjepit sebagian rambutnya ke belakang agar rambut poni sampingnya tak menghalau pandangannya.

Archeron mengangguk pelan. Wajahnya terlihat menunjukkan jika ia menyukai tawaran tersebut, kapan lagi menghabiskan waktu dengan istrinya setelah satu bulan lamanya tak bertemu?

Isadora berjalan lebih dulu, dengan Archeron yang menyusulnya sambil membawa jas besar kecoklatan miliknya. Terlihat kotor membuat Isadora mendengus.

"Suruh pelayan membersihkannya, semua pakaian kamu kenapa terlihat tua? Dan berdebu, aku mengeceknya sesekali." Tanya Isadora menatap suaminya yang berjalan bersebelahan dengannya. Ia mengangkat kepalanya agar matanya dapat melihat ekspresi suaminya yang tampan itu.

"Milik penguasa yang lain sebelum diriku."

Isadora mengerutkan keningnya, ia melirik jas yang ada di tangan suaminya. Yang benar saja?! "Semua? Semua yang ada di tempat pakaian dan......??"

Archeron mengangguk membenarkannya. Lagi pula pakaian ayah, kakek dan penguasa dulu masih Bagus.

"Serius? Kamu masih memakainya?! Cheron, pantas saja aroma tubuhmu berbeda-beda setiap saat. Ya kecuali saat kamu telanjang, tapi...... Aku tak suka." Lirih Isadora di akhir, keduanya berjalan menuju lorong tempat kamar mereka tinggal.

Archeron melirik istrinya dan menatap jas serta kaos tipisnya dengan kening mengerut, istrinya tak suka?

"Kamu tak menyukainya? Baiklah." Sesaat keduanya sampai di kamar Isadora, Isadora melihat suaminya yang melepas kaosnya tiba-tiba.

𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang