34. True love?

11.4K 1.3K 77
                                    

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

          Menghela napas kasar, situasi di kamar pria berambut merah itu terlihat berantakan.

Terduduk di tepi kasur, Archeron menatap pintu kamarnya yang tertutup. Setelah itu dirinya berdiri untuk melihat situasi yang ada di luar.

Namun, pandangannya lebih memilih untuk melihat pintu kamar istrinya yang masih terbuka, berjalan keluar kamar. Archeron meremas tangannya menahan sesuatu yang akan meledak di jantungnya.

Pria itu sadar, dengan luka yang diberikan Putra Mahkota. Archeron sadar, perilakunya selama ini kepada istrinya, keterlaluan!

Kenapa harus menjauh? Kenapa Archeron menyembunyikan kebenarannya dari istrinya?

Hanya saja, Archeron tak mau melukai hati istrinya. Sudah cukup masa kecil istrinya yang menyedihkan. Archeron hanya ingin hidup bahagia berdua dengan istrinya.

Tanpa anak, tidak masalah. Jika itu menyangkut nyawa istrinya, Archeron tak masalah tidak memiliki anak. Archeron lebih memilih nyawa istrinya daripada anak itu.

Bisa memilih untuk mengambil dari panti asuhan jika Archeron benar-benar menginginkan seorang anak, anak tidak menjadi masalah di kehidupan Archeron.

Karena Archeron memang tak menginginkan hal tersebut, hidup bersama istrinya. Isadora, itu sudah cukup.

"Maaf....." Lirih Archeron mengintip dari sisi pintu, melihat istrinya yang tertidur pulas. Hati Archeron teriris melihat perut istrinya kembali membesar.

Sekarang Istrinya, Isadora Toinette akan melahirkan dalam waktu dekat. "Aku takut, Isadie, kamu membuatku takut." Archeron memejamkan matanya merasa sesak membayangkan hari-hari tanpa istrinya.

Pria itu tak kuasa menahan air matanya, dengan perasaan sedih. Archeron menangis tanpa mengeluarkan isak tangis maupun suara.

Pria gagah itu menangisi takdir keduanya, kenapa sejahat ini? Archeron bersumpah, dirinya hanya ingin hidup berdua dengan istrinya. Bahagia dan membangun hidup rumah tangga yang harmonis.

Kenapa sulit sekali? Kenapa........

Archeron menyentuh rahangnya yang membiru karena ulah Cygnus, pria berambut biru muda itu memukul wajahnya untuk menyadarkan dirinya.

Hasilnya, Archeron tersadar.

Karena itu, maafkan Archeron yang berperilaku seenaknya tanpa memperdulikan perasaan istrinya yang membutuhkannya. Archeron hanya memikirkan kebenarannya yang lain.

Karena itu, wanita tersebut tak tinggal di Manor ini. "Biarkan dia bersama putra mahkota, Tuan." tiba-tiba, Suara Sean menyeru dari arah belakang.

Archeron menolehkan kepalanya tanpa membalikkan badan, mengerut melihat bawahannya kotor, lusuh dan berantakan. "Dari mana kau?" Ketusnya setelah itu mengusap wajahnya untuk menghilangkan raut wajah sedih, serta air mata yang masih menetes.

Sean menyengir lalu menunjuk ke arah depan lorong, dan di sana terlihat. Hansel Ferrymos bersama seseorang yang tak Archeron kenali.
"Siapa? Istri baru?" ketus Archeron melihat perempuan cantik berambut hitam, lebih cantik Isadora dari pada wanita itu.

𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang