꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚
Pagi yang cerah dan begitu dingin, Musim dingin telah tiba serta sebagian Kekaisaran oligarki terpenuhi oleh salju, salju yang memenuhi semua jalan hingga menumpuk tinggi.
Membuka kedua matanya dengan bibir yang bergetar, Isadora mengerut merasakan kulitnya sangat tertusuk dengan angin yang masuk dari balik jendela.
Menurunkan kedua kakinya dan menuju pintu jendela dengan mata yang berbinar, ia lalu membuka jendela itu dengan lebar. "Musim salju! Waahh...... Seindah ini ternyata." Isadora tersenyum melihat tumpukan salju yang terdapat para pekerja yang membersihkan salju itu untuk ruas jalan.
Isadora mengeratkan pelukannya merasakan dingin yang begitu membuat tubuhnya yang hanya tertutupi kain selimut itu menggigil.
"Di sini dingin." Bisik tiba-tiba dari telinga Isadora.
Tubuh wanita itu terpasangkan sebuah mantel tebal dari bulu serigala putih, dengan pria tampan berambut merah memeluknya dari belakang. Tanpa mengenakan pakaian satupun.
"Cheron?" Gumam Isadora menatap tangan suaminya yang memeluk dirinya dari belakang, tangan pria itu melingkar dari perutnya dan satunya berada di dada miliknya. "Kamu telanjang? Sini."
Isadora membalikkan tubuhnya, wanita itu membuka mantel tersebut saat kedua tangannya melebar. Archeron, sang Grand Duke utara itu terkekeh. Mengetahui istrinya khawatir jika suhu pagi ini akan membuatnya sakit.
"Kenapa diam? Nanti jatuh sakit, suhu kali ini benar-benar dingin." Ucap Isadora mengerutkan kening saat melihat suaminya diam dengan mengeluarkan tawa kecil. Apa yang lucu?
Archeron tersenyum lalu menatap tubuh polos istrinya itu, apa wanita ini lupa? Jika sedari ia bayi dirinya telah di biasakan hidup dengan kedinginan? Tentu, tubuhnya kebal.
Yah meskipun tak terlalu kebal, tapi untuk cuaca dingin yang tanpa badai ini. Pria ini dapat melaluinya tanpa pakaian.
"Bagaimana kalau kita, Jalan-jalan? Pasti di ibukota terdapat beberapa toko yang baru." Ucap Isadora menghampiri suaminya itu lalu memeluknya, menatap wajah suaminya dari bawah membuat lehernya sedikit terangkat ke atas.
Archeron menunduk, menyentuh kening istrinya lalu mengangguk pelan tak masalah. "Terlalu pagi untuk sekarang, nanti setelah ruas jalannya lebih baik untuk di lewati."
Isadora yang mendengar itu mengangguk saja, ia juga harus berbicara dengan pelayan baru itu. Banyak yang harus ia lakukan sekarang.
Dear, Husband
"Nyonya, semua sudah siap. Apa ada yang Anda perlukan?" Seorang pelayan muda itu meletakkan pot bunga lily di sebuah meja.
Ruang tamu Manor utama sangatlah luas, banyak meja, ada juga piano serta sofa-sofa empuk yang tentunya memiliki hiasan emas. Karpet berbulu yang tebal untuk musim dingin serta cermin besar yang menempel di atas dinding pojok.
Semua telah di rubah oleh Nyonya Grand Duchess Isadora, ruang tamu utama dan ruang tamu untuk keluarga inti terlihat cukup rapi dan mewah.
Isadora menutup buku yang berisikan desain interior dalam rumah. Menatap tujuh pelayan yang ia suruh membersihkan ruangan ini. "Panggilkan semua teman kalian, saya tunggu." Ucap Isadora sambil menaikkan satu kakinya dan meletakkannya di atas paha kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝
RomanceIsadora Toinette mengulangi kehidupannya yang menyedihkan. Dengan tekadnya yang kuat, Isadora akan melindungi orang-orang yang ia cintai dan memusnahkan dalang di balik kehancuran hidupnya. Ia tak peduli dengan keluarganya, ia berupaya untuk melin...