30. Prank?

11.3K 1.1K 51
                                    

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Isadora harap kehidupannya akan bahagia, sangat berharap memiliki keluarga yang menyayanginya. Berharap jika hidupnya dengan orang yang ia cintai dan sayangi akan bahagia hingga akhir hayat.

Bersama anak yang ia kandung, Isadora berharap jika suaminya akan menerima kehadiran janin yang ia kandung. Berharap penuh keluarga palsunya atau Veleztie pernah menyayanginya.

Tapi, Isadora hanya berharap. Suaminya, Archeron menghindarinya dan sering pergi dan pulang larut malam. Isadora sendiri, tak berani keluar Manor itupun karena dirinya juga dilarang.

Isadora tak suka kesendirian, menatap hamparan bunga yang ada di luar dari teras atas kamar, mengelus perutnya yang perlahan membesar karena sekarang Isadora memasuki usia kandungan 5 bukan.

Bayi yang ia kandung berkembang pesat, padahal baru 3 bulan lalu dirinya tak merasa sedang mengandung. Sekarang sudah lima bulan saja, kata Uskup Derby. Memang kandungan seseorang yang menampung kutukan itu akan berbeda seperti kehamilan lainnya.

Tapi, Isadora tak takut. Wanita itu dengan semangat merawat dirinya dan makanan yang terus masuk, Horsien pun menjaga pasokan makan untuk ibu hamil itu, Sean dan Fred selalu menjaga dari jauh sesekali menemani sambil mengobrol ringan.

Kadang juga, Isadora akan melihat pelatihan Var dan Vee dengan Ksatria lain. Isadora terus berada di sekitar dalam Manor, tak pernah keluar sejak kejadian mengkhawatirkan itu.

Tapi, satu hal yang Isadora tak pernah kunjungi dan lihat. Ruang kerja pribadi Archeron dan suaminya itu selalu menghindari dirinya.

Isadora tidur di kamar suaminya seorang diri, di setiap malam. Suaminya hanya datang untuk berganti pakaian, lalu pergi. Pernah Isadora bertukar sapa, tapi suaminya langsung pergi begitu saja dengan wajah datar.

Isadora takut, apakah se benci itu suaminya kepada anak yang dirinya kandung?

"Nyonya, makan malam telah siap." Ucap Pelayan perempuan menatap Isadora yang sedang membaca buku di perpustakaan besar di Manor.

Isadora menutup buku besarnya, buku yang di berikan Uskup Derby itu tak membuat Isadora mengerti, karena itu. Isadora selalu membaca tentang kutukan Erebus berulang kali.

"Baiklah, bisa kamu membantu saya." Isadora mengulurkan tangannya, kehamilannya yang memasuki usia 5 bulan itu. Terasa berat seperti sedang mengandung usia 9 bulan dengan anak kembar.

Pelayan itu pun membantu Nyonya Astapor untuk berdiri dari duduknya, perlahan Isadora dapat berdiri dan menghela napas lega. Berat sekali perutnya.

Mengusap lembut karena ia merasakan nyeri, Isadora pun mulai berjalan dengan langkah yang sedikit lebar. Seperti penguin.

Memijat pinggang kirinya, Isadora perlahan berjalan menuju ke meja makan yang jaraknya tak begitu jauh, sesaat dirinya menyusuri lorong.

Isadora melihat bayangan seseorang dari belokan lorong lainnya, Isadora mengernyit. "Apa ada tamu?" Tanya Isadora ke pelayan di belakangnya.

Pelayan itu mengangguk kecil. "Yang mulia putra mahkota berkunjung, beliau memiliki urusan dengan Tuan Grand Duke. Nyonya." Ucapnya menjelaskan.

𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang