23. About everything

14.6K 1.1K 20
                                    

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

          Jika apa yang telah terjadi itu adalah kebenarannya, apa mungkin. Dirinya dapat mengubah semua yang akan terjadi di kehidupan pertamanya?

Isadora memijat keningnya merasa bahwa keadaan tubuhnya tak sebaik sebelumnya.

Kenapa dirinya sering merasa mual? Pusing, sakit pinggang. Dan terus menerus lapar?

Isadora berdiri untuk keluar dari kamar, namun sebelum itu. Kericuhan di luar kamar membuat keningnya mengerut, kenapa berisik sekali di luar sana?

Tanpa mau melanjutkan kakinya untuk melangkah, Isadora hanya diam sambil duduk di tepi meja kerjanya.

Dear, Husband

          Di lain sisi dari sisi lainnya, Pria berambut merah itu beradu pandang dengan pria tua berambut merah sedikit memiliki helai rambut putih.

Wajah keriputnya sangat mirip seperti dirinya meskipun jauh lebih tua, tinggi mereka hanya berbeda 1 centi saja dan keduanya saling menatap tanpa mengeluarkan satu kata pun.

Archeron Ebenezer dan Hansel Ferrymos.

Kedua Ayah dan anak itu saling diam, Hansel menatap putranya yang menatapnya dingin dan benci, dengan tenang. Pria tua itu duduk di hadapan Archeron tempat di mana Vendor duduk.

Hansel mengeratkan kedua tangannya yang ia tumpu siku nya di antara lutut, mata hijaunya menatap Archeron. "Menikah tanpa mengabari ayah kandungmu, huh? Dimana istrimu? Melarikan diri?"

Archeron tak menjawab. Pria itu hanya diam dengan pikirannya yang terus menerus meracau.

"Tsk, tak berubah sedikitpun. Meskipun kau membenci diriku. Aku tetaplah ayahmu, dan aku yang membuatmu lahir. Kau tahu itu, Eben?!" Kesal Hansel mencebik melihat anaknya yang terdiam.

"Katakan, apa yang kau inginkan. Aku datang karena ingin melihat istrimu, dan. Kenapa pelayanmu itu ikut memanggilku? Apa yang ingin kau tahu?" Hansel tersenyum miring sambil mengangkat satu kakinya dan menaruhnya di atas lutut kirinya.

Archeron mendengus kasar. "Kutukan Erebus. Jelaskan tentang kutukan sialan itu."

Hansel menaikan alisnya menatap wajah putranya yang terlihat, marah? Tumben sekali. Bukankah putranya ini tak pernah memperdulikan silsilah keluarganya ataupun mau mengetahui tentang kutukan itu.

Lalu, apa ini?

"Erebus? Hm..... Banyak penjelasan tentang itu. Mau mendengarnya?"

Archeron menyandarkan tubuhnya menatap acuh tak acuh ke sang ayah.

Hansel mendengus kecil lalu pria itu pun berdiri, menatap sekeliling buku-buku yang berada di rak kayu. Tangannya pun menggapai salah satu buku yang berada di antara tengah-tengah rak.

Buku yang bertuliskan Ἔρεβος Thêogonia itu terlihat berdebu, sampul bukunya hitam dan memiliki perpaduan merah darah di buku tersebut.

"Dulu, sebelum keluarga ini terbentuk secara keseluruhan. Baik itu diriku maupun kakek mu yang terdahulu." Hansel membelakangi putranya dengan menatap halaman depan buku tersebut.

𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang