꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚
"Tak ada yang bisa kamu lakukan, mari kita temui keluarga kandung istrimu sebelum Isadora benar-benar pergi."
Archeron terdiam dengan memejamkan matanya erat, apalagi ini?!
"Keluarga kandung? Apa maksudmu?" Tanya Archeron.
Hansel menatap putranya lalu mengeluarkan sesuatu dan memperlihatkannya ke Archeron. "Perayaan Putri Monroe, serta memperingati kelahirannya."
Archeron mengernyit tak paham, ia menatap ayahnya dan sesekali menatap kertas undangan itu yang telah berlangsung beberapa bulan lalu. Kenapa dirinya tak tahu?
"Ayah dan Uskup Derby datang ke acara itu, dan ayah bertemu bibimu. Setelah sekian lama ayah bertemu keluarga ibumu, Chena ingin melihat keadaanmu karena itu dirinya ada di sini. Serta melihat istrimu." Ucapnya menjelaskan. Lalu Hansel menunjuk ke nama Putri Monroe.
"Genevieve Monroe, dia Putri Kekaisaran Lothair yang hilang sejak 20 tahun yang lalu, keluarga kaisar menginginkan kehadiran, tapi seseorang lebih dulu mengambil anak itu."
Archeron terdiam dengan wajah yang bingung, lalu? Apa hubungannya dengan keluarga kandung istrinya?
"Tak usah bertele-tele, apa maksudmu?"Hansel mendengus napas kesal. "Aku berpikir jika istrimu adalah putri Monroe itu, jika benar bukankah ini kabar yang baik?"
Diam dengan tubuhnya tetap berdiri di luar kamar istrinya yang masih tertidur pulas, Archeron menukik alisnya. "Mana mungkin."
Hansel melotot kesal, memukul lengan putranya lalu berkata. "Kemari jika kau tak percaya!" Kesalnya lalu pergi lebih dulu dari hadapan putranya.
Archeron menatap punggung ayahnya itu dengan mendengus kecil. "Dulu aku tak menemukan keluarga sampai mati pun hanya aku yang Isadie punya, mana mungkin." ya, mana mungkin.
Pria berambut merah itu menatap istrinya, lalu berjalan masuk dengan tersenyum tipis. Saat kedua kakinya tepat berada di tepi kasur. Archeron menatap wajah istrinya yang terlihat teduh.
Sangat cantik, meskipun sedang mengandung, Istrinya terlihat sangat cerah dan Archeron menatapnya dengn tersenyum.
Menyentuh pipi istrinya lalu menyelipkan anak rambut yang berjatuhan ke wajah Isadora, Archeron menekuk kedua lututnya hingga sejajar dengan istrinya, mengusap lembut pipi Isadora yang begitu dingin.
Archeron menarik selimut itu hingga batas leher dan menutupi perut besar istrinya, kedua matanya memandang perut itu dengan gemuruh yang terasa di dada.
"Aku harap kita bahagia bersama, maafkan aku." Archeron mengusap pipi Isadora dengan lembut, menatapnya rindu dan mengecup punggung tangan Isadora yang berada di samping wajah wanita itu.
Cincin pernikahan mereka terlihat serasi, Archeron tersenyum kecil mengingat kebersamaan mereka beberapa bulan lalu. Sungguh, Archeron ingin melakukan kegiatan bersama dengan istrinya seperti dulu. Entah di kehidupan lalu atau sekarang.
Jika bisa, Archeron akan menerima anak itu perlahan-lahan. Benar, anak itu tidak bersalah. Yang bersalah dirinya, mengapa tak mengetahui ini lebih cepat.
"Maafkan kebodohanku yang lalu, biarkan aku menebusnya. Isadie." bisik Archeron tepat di telinga wanita itu sebelum mencium pipi dan keningnya.
Archeron berdiri tegap menatap istrinya yang masih tertidur pulas, saat ini Archeron enggan untuk tidur tapi dia akan kembali untuk melihat istrinya.
Sekali lagi, maafkan kebodohan Archeron dan biarkan pria itu menebusnya.
Dear, Husband
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝
RomanceIsadora Toinette mengulangi kehidupannya yang menyedihkan. Dengan tekadnya yang kuat, Isadora akan melindungi orang-orang yang ia cintai dan memusnahkan dalang di balik kehancuran hidupnya. Ia tak peduli dengan keluarganya, ia berupaya untuk melin...