37. Poison

13.2K 1.1K 48
                                    

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

            Awali pagimu dengan yang manis atau yang cerah, buat harimu seindah suasana hatimu. Pagi yang sejuk dan musim salju yang telah perlahan menghilang di gantikan musim semi. Pepohonan yang semula di hinggapi oleh salju perlahan kembali subur.

Musim semi adalah musim yang di mana tumbuh-tumbuhan mekar kembali, musim yang ada setelah musim salju yang begitu dingin.

Terlihat seorang wanita yang sedang duduk dengan tenang, bermain ayunan kayu yang tentunya cukup kuat untuk tubuhnya yang berbadan dua itu.

Isadora Toinette, tersenyum dengan cerah saat tubuhnya terayun dengan angin yang menerpa wajahnya. Sedangkan seorang pria yang berdiri di belakang istrinya itu mendorong dengan lembut sambil terkekeh gemas.

"Suasana yang indah, Cheron." Isadora tertawa geli saat angin mulai berhembus mengenai tubuhnya, rambut hitamnya berkibar mengikuti arah angin.

Tubuh Isadora terayun dengan pelan saat Archeron mendorong punggung istrinya dari arah belakang, bunga-bunga yang ada di sekitar terlihat kembali tumbuh setelah tertimbun salju.

Archeron tersenyum kecil. "Benar, suasana yang indah." sambil menatap punggung istrinya yang terayun sedikit tinggi.

Mereka menghabiskan waktu di belakang Manor, taman yang Isadora rawat telah kembali subur dan tak tertutupi salju, suasana di belakang tak begitu dingin. Sedikit panas.

Namun karena angin yang berhembus kencang membuat suasana menjadi hangat dan kadang juga sejuk, Isadora mengenakan gaun yang sedikit longgar di bagian dada hingga ke perut. Dengan lengan pendek balon serta kerah huruf V.

Archeron melirik ayahnya beserta bibinya yang melihat mereka dengan senyum, tentu bukan senyum kearahnya.

"Kita sudah terlalu lama di luar, bagaimana kalau masuk? Hm?" Archeron menaruh kedua tangannya ke belakang, dengan itu. Tubuh istrinya yang terayun perlahan-lahan terhenti.

Isadora memejamkan matanya menghirup udara segar dengan suasana hati yang gembira, membuka matanya lalu menggeleng. Isadora terkekeh saat rambutnya di kumpulkan menjadi satu ke arah belakang.

"Sebentar lagi siang hari, akan berubah panas nanti jika berlama-lama di luar." bisiknya lalu mengecup leher Isadora, memeluk istrinya dari belakang. Archeron menatap perut besar istrinya yang bergerak.

Isadora sontak menatap suaminya yang bertengger di bahu kirinya. "Lihat! Anak kita menendang perut aku!" seru Isadora dengan senang, ia pun mengambil tangan suaminya lalu meletakkannya ke atas perut Isadora.

Archeron terdiam dengan perasaan yang aneh, desiran halus saat telapak tangan kanannya menyentuh perut istrinya. Tendangan kecil menyentuh telapak tangannya membuat Archeron terkejut.
"Kamu merasakannya? Anak kita sepertinya tahu, ayahnya sedang ada di sini. Sekali-kali ajak dirinya bicara."

Isadora tersenyum lembut mengelus perutnya saat tangan Archeron bergerak menjauh, dirinya terkekeh kecil. "Jika belum siap, tak masalah." ucapnya tak menunjukkan raut wajah sedih.

Archeron tertegun, nada istrinya berubah. Memejamkan matanya dengan menyesali perilakunya yang terlalu dingin itu. Archeron berjalan menghadap Isadora.

𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang