22. Confusion

14.9K 1K 8
                                    

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

          Keempat mata itu beradu dengan pria berambut putih itu menatap pria berambut hitam yang sedang duduk menatapnya tajam.

"Mengandung? Jangan berbicara aneh, wanita itu bukan—"

"Tapi sekarang dia sedang mengandung, dan usianya 2 minggu! Bagaimana kau menjelaskannya?" Potong cepat Archeron menatap Vendor dengan kesal dan marah.

Kening Vendor mengerut, terdiam sejenak pria itu menghela napas pelan. "Jika seperti itu yang terjadi, aku tak tahu." Mengangkat kedua bahunya. Vendor menatap Archeron sedikit merasa bersalah. Ingat, sedikit.
"Lagi pun, bukannya itu kabar bahagia? Perempuan yang kau cintai akhirnya dapat mengandung, darah dagingmu! Senang lah."

Archeron menatap kesal dan mendengus kecil mendengar itu.

"Jelaskan semua yang kau tahu tentang kutukan keluarga Vaughan, kau seharusnya tahu betul kan? Jangan membohongiku lagi dengan ramalan sialan itu!" Tekan Archeron menunjuk ke arah meja di antara keduanya yang duduk saling berhadapan, wajah pria ini terlihat memerah marah.

Vendor menyandarkan tubuhnya dan menepuk kedua pahanya pelan, menghela napas lalu berdehem pelan. "Sayang sekali, ingatanku terlalu buruk untuk mengingat silsilah keluargamu yang menyusahkan. Yang hanya aku tahu, selalu ada pengganti jika dia harus mengandung. Namun, kenapa kali ini berbeda?" Vendor mengangkat kedua bahunya dan tangannya dengan raut wajah tak tahu. "Aku pun tak tahu."

Archeron menarik napasnya lalu menghembuskan itu semua dengan kasar, memejamkan matanya perlahan membuat keadaan menjadi hening.

Vendor menatap temannya itu sedikit bersalah, tapi sebagai penyihir amatir. Tak ada yang bisa ia lakukan, jika ketahuan mati dirinya. Karena itu, sudah cukup untuk membuat risiko mengulang waktu demi temannya ini.

Banyak yang ia lakukan untuk pria berambut merah dengan segala kutukan dan kegilaan yang melekat di kehidupan pria itu, Vendor tak mau terseret lebih jauh. Karena itu, jika ingin selamat dirinya harus cari aman.

Diam.

"Lalu, jika seperti ini. Bagaimana dengan nyawa istriku?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Archeron tanpa membuka matanya.

Aura pria itu tak terlihat seperti biasanya, garang dan berwibawa. Vendor hanya melihat pria yang menyedihkan takut kehilangan istrinya.

"Bertanyalah dengan Tuan Besar De Vaughan, kenapa menanyakan itu pada pria yang tak memiliki hubungan darah denganmu? Kau bodoh ya?"

Jawaban Vendor membuat Archeron kembali merasa pusing dan kesal, kenapa! Kenapa di semua teman yang ia kenali, ia harus memiliki teman seperti pria penyakit aneh ini?!

Vendor menatap Archeron yang mulai menatapnya tajam, karena tak mau beradu fisik. Pastinya ia akan kalah, pria itu berdiri dan tersenyum sambil memakai jubah coklat lusuhnya. "Pria itu datang, lebih baik diriku undur diri agar tak mengganggu pertemuan ayah dan anak ini." Senyum Vendor lalu membuka jendela Archeron.

Dari pandangan Archeron, pria yang merangkap sebagai temannya itu meloncat dari jendela. Meskipun manor ini tak berlantai, tapi. Ruang kerjanya berada di belakang kebun yang masih tak terawat, banyak semak dan duri-duri yang tajam di tanah itu.

𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang