27. Monroe?

12.3K 1.1K 19
                                    

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚


          "Tidak." Archeron menjawab dengan datar, tanpa memperdulikan. Jika penolakan itu akan membuat istrinya sakit hati. "Aku tidak akan menerima, ataupun mencintai benda itu. Dia membunuhmu dan aku akan membunuhnya."

Tetap dengan pendirian awalnya, Archeron tetap akan membunuh bayi yang ada di rahim Isadora.

Uskup Derby mengusap janggut putihnya menatap langit-langit kamar, dan menghela napas. "Anda belum menemukan Niks? Padahal, saya kira. Pernikahan beberapa bulan lalu, anda telah menemukannya dan menikahinya saat itu. Ternyata, hanya seorang wanita biasa?" Perkataan Uskup Derby membuat kedua pasangan suami istri itu mengalihkan pandangannya ke pria tua berpakaian putih besar.

Sorot mata Isadora berubah tajam dan bingung, jika orang yang ada di samping kasurnya ini mengetahui betul akan keluarga suaminya. Dan bukanlah seorang Uskup itu pintar dalam hal lain.

Isadora menatap Uskup Derby dengan mengernyit. "Niks? Apa itu Niks?" Tanyanya bingung menatap Uskup Derby, Hansel serta suaminya bingung.

Hansel yang lelah berdiri sedari tadi memilih duduk tepat di depan kasur dengan kursi empuk menatap menantunya itu, pria itu tersenyum kecil. "Istri kedua untuk suamimu. Biar kau tak mati, dan hanya dia yang bisa mengandung darah daging suamimu. Jika kau yang mengandung seperti sekarang, kau mati." Singkat Hansel membuat Isadora terkejut bukan main.

Wajah wanita itu dapat terlihat jelas jika wanita itu, terkejut, khawatir serta panik menjadi satu.

Tatapan Isadora beralih ke Archeron, suaminya yang hanya diam menatapnya datar.

"Karena itu, bunuh benda sialan itu." Archeron membuka suara membuat Hansel berdecak.

Pria itu memiringkan tubuhnya menatap anaknya yang terikat dengan tatapan kesal. "Jika kau membunuhnya, tentu saja kau juga membunuh istrimu, Dasar bodoh!  Jika aku bisa sedari dulu juga aku akan membunuhmu dan mengeluarkan kau dari perut istriku."

Uskup Derby melangkah menjauh dari kasur tak sekalipun mengalihkan pandangannya dari Archeron, pemimpin wilayah ini yang menggantikan posisi ayahnya 10 tahun lalu.
"Yang mulia Grand Duke, anda harus mencari perempuan itu. Keselamatan anda dan biarkan kutukan itu luntur dengan adanya, Niks. Hanya dia yang dapat membuat kutukan tersebut memudar secara perlahan." Bukan berarti menghilang, hanya memudar.

Uskup Agung tahu betul, setiap malam pria di hadapannya ini selalu menahan rasa sakit yang luar biasa karena kutukan tersebut.

Dan ia tahu betul, wanita yang telah menjadi istrinya saat ini tak tahu. "Cobalah untuk membuka diri anda dengan Istri anda saat ini, sebelum menikahinya. Saya akan membantu untuk menemukan Niks jik—"

"Diam atau aku robek mulut itu." Kecam Archeron menatap Uskup Agung itu tajam. Lalu melirik sinis ke arah Hansel. "Lebih baik kalian pergi, ini urusanku dengan istriku."

Archeron tiba-tiba saja berdiri tepat di hadapan Uskup Derby, semua terkejut begitupun Sean dan Fred yang mengikat tuan mereka.

"Mati aku....." Lirih Fred melihat sorot amarah tajam dari tatapan tuannya, ia menatap Sean. "Beritahu putriku, aku menyayanginya."

Sean mendengus kesal, meskipun dirinya takut. Mereka takkan mati, hanya tak dapat bangun selama beberapa hari saja.

"Kalian, usir mereka jika ingin selamat." Ucap Archeron berjalan menjauh dari Uskup tersebut dan menghampiri Isadora yang khawatir dan takut.

𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang