"Izinkan aku datang kak, please?"
"Jaemin..."
"Kau tidak tahu aku sesuka itu padanya. Aku selalu mengikuti gayanya di internet, membeli produknya, menonton live nya, bahkan selalu menunggu update foto-fotonya." Jaemin merengek disaksikan para anggota Panther yang lain di ruang tengah. Di tangannya memegang undangan vintage yang dikirimkan langsung ke rumahnya. Tertulis nama Mark di sampulnya. Undangan Ulang Tahun Lee Taeyong beserta peluncuran produk skincare terbarunya.
"Kau tahu aku tidak akan pergi ke acara semacam itu kan, honey?"
"Aku tidak peduli, tidak peduli, tidak peduli!" Sungguh cara Jaemin memohon dengan menghentak-hentakkan kaki menyita atensi para pria di dalam sana. "Jika selama ini kau bilang tidak mengenal Taeyong Lee, aku tidak akan menginginkannya kak. Tapi apa? Kau menyembunyikannya bahwa sebenarnya kau dekat dengannya. Apa dia salah satu selingkuhanmu sehingga tidak mengizinkanku bertemu dengannya?"
"Astaga Nana. Itu tidak seperti yang kau pikirkan."
"Tapi mengapa aku tidak boleh datang?" Jaemin menatap kakaknya dengan mata sedikit sembab.
"Kau tidak mengenal orang-orang di sana, sayang?"
"Aku kan bisa bersamamu?" Ungkapan tersebut mau tidak mau menbuat Mark sedikit senang sebelum Jaemin memojokannya lagi. "Kecuali jika kau punya selingkuhan!"
Mark lekas merengkuh wajah Jaemin dengan kedua tangannya. "Dengar sayang, tidak ada yang akan datang ke pesta itu. Undangan ini salah alamat!"
"Kau kejam!" Jaemin menapik tangan itu lekas berlari ke kamarnya diakhiri dengan tutupan pintu yang lumayan keras.
"Nana!" Mark mengusak surainya keras. Rasanya ingin menghardik Taeyong yang bisa-bisanya mengirim undangan langsung ke rumah. Lebih parahnya, mana tahu jika Jaemin sesuka itu padanya.
"Wow tak ku sangkah Jaemin seimut itu jika sedang merajuk." Sungchan yang melihat pertengkaran itu mulai berkomentar namun segera disambut tatapan tajam milik Mark. "Kupikir kau lebih suka kata imut dari pada hot?"
"Kenapa tidak kau turuti saja Mark, itu lebih baik dibanding dia yang menginginkan datang ke pesta miras." Jisung yang paling muda menimpali.
"Taeyong Lee yah? Aku pernah mendengarnya dari Renjun." Sambung Lucas. Menyempatkan datang kesini ditengah kesibukan persiapan hari pernikahannya.
"Aku bahkan tidak tahu Jaemin menyukai hal-hal semacam itu." Sahut Hyunjin.
"Jika begitu kau harus mengecek instagram kekasihmu. Aku yakin separuh dari penduduk negeri ini juga pasti mengikutinya." Balas Lucas pada Hyunjin. "Taeyong Lee yang kabarnya berstatus sebagai kekasih menteri pertahanan juga, yang digadang-gadang juga sebagai calon presiden tahun ini."
"Dia memang seterkenal itu, pantas saja Jaemin sebegitu gigihnya ingin pergi." Komentar Jeno di akhir.
Situasi sulit bagi Mark, ketika dia tidak ingin siapapun mengenal Jaemin terlebih tiga gembong bisnis besarnya itu. Tapi di sisi lain dia merasa dipojokan karena dia sendiri tidak menyangka Taeyong seterkenal itu.
"Ini saat yang tepat membuatnya bahagia Mark, setelah dia juga membuatmu bahagia setiap malam." Sindir Lucas berhasil membuat Mark akhirnya menyusul ke kamar. Melihat adiknya yang sedang tengkurap dan terisak.
Ia tarik tangan kecil tersebut untuk melihat ke arahnya. Benar, mata itu justru sudah terlihat sembab dan penuh air mata. Hidungnya juga memerah dan kembang kempis menarik napas.
"Kau ingin pergi?" Tanya Mark lembut disambut anggukan dari Jaemin. "Boleh aku tahu mengapa kau menyukainya?"
"Sama halnya mengapa kau menyukaiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANIMAL - NOMIN MARKMIN
FanfictionThe Panther adalah sindikat perdagangan narkoba yang diketuai oleh Mark dengan beberapa antek-anteknya. Selama ini dia menjalani kehidupan selayaknya binatang: merusak, membuat kekacauanbahkan terparah menggumuli adiknya sendiri, -Jaemin. Sampai ia...