TWENTY THREE

380 38 2
                                    

Pagi-pagi buta, Mark terlah disibukan dengan kegiatannya sendiri. Mengepak beberapa barangnya termasuk G2 Elite yang tersisa di ruang kerjanya untuk dimasukan ke dalam ransel. Perjalanan panjang menuju Zurich, ibu kota Swiss akan memakan waktu 17 jam, namun dengan private jet yang disiapkan kemungkinan dapat mengkikis waktu sampai 11 jam.

Jaemin sendiri sudah terbangun semenjak Mark memberi kecupan di keningnya. Suara mobil yang menjauh membuatnya ikut bergegas, menelepon satu nama di kontaknya, Jeno. Keduanya sudah berjanji akan bertandang ke markas guna mengawasi misi kali ini. Jaehyun sendirilah yang nantinya menjadi kapten, membawa beberapa rekan terpilih untuk berangkat langsung ke Swiss. Rencananya saat Taeyong dan Mark sedang dalam perjalanan menuju bank, mereka akan menyabotase mobilnya dan menculik keduanya.

Beberapa bukti telah dikantongi, termasuk gudang narkoba yang dibakar habis. Namun hal itu tak cukup kuat untuk membawanya ke jalur hukum. Harus ditambah bukti-bukti transaksi dan penyimpanan aset milik mereka. Terutama jika ingin menggagalkan Seo Johnny menjadi presiden.

Beralih pada Mark dan Taeyong, yang telah berada dalam penerbangan private jet. Perjalanan rahasia tanpa diketahui dua rekan yang lain, termasuk Johnny dan Yuta. Sebenarnya tidak masalah, karena uang yang tersimpan di sana adalah milik Mark yang disimpan atas nama Taeyong. Tapi masalahnya Mark telah berjanji akan menginvestasikan seluruh uangnya guna pencalonan Johnny sebagai presiden. Itulah harga yang dibayar dari rasa aman terhadap hukum.

"Malam hari kita akan sampai di Wina, kemungkinan besar kita dapat mengambil uang keesokan paginya." Perjelas Taeyong. Duduk di samping Mark dengan membawa segelas wine.

"Kau sudah membuat reservasi, kan?"

"Tentu." Menyesap cairan Wine mahal itu. Tidak akan diterima di Swiss, pengambilan uang tanpa reservasi terlebih dulu. "Johnny pasti akan sangat marah jika tahu aku melakukan ini."

"Kau tahu Mark, dia lebih memaklumi kita yang diam-diam berkencan dibanding kita yang diam-diam mengambil uang tanpa sepengetahuannya."

Masih sempat-sempatnya memikirkan kekasihnya, walaupun hubungan mereka hanyalah seputar benefit. Selama ini Johnny hanya berpusat pada ambisinya. Menjadi kepala negara dan menjanjikan Taeyong pasangannya. Dari pernikahan Johnny sebelumnya yang kandas, membuat Taeyong harus belajar ekstra hati-hati guna menghadapi mood lelaki itu. Termasuk juga dengan menekan perasaannya yang sejatinya haus akan kasih sayang.

"Bilang padanya aku hanya mengambil beberapa." Ungkap Mark. Dengan maksud tak perlu khawatir karena dia tipe orang yang selalu memegang janji.

"Kau terlihat tidak membutuhkannya, Mark?"

"Aku butuh, Taeyong."

"Untuk para anak buah favoritmu itu yah?" Tebaknya pada Panther. Padahal Yuta sendiri menyuruh Mark membangun gudang kembali dengan modalnya, tapi nampaknya Mark masih memikirkannya panjang.

"Kau tahu Mark, mungkin kau tidak akan menyukainya. Tapi kupikir orang yang membakar gudangmu tak jauh dari orang yang selama ini kau kenal." Ungkap Taeyong tiba-tiba.

"Semua polisi memang mengenalku."

"Jangan pura-pura bodoh. Tidak ada polisi yang seberani itu selama kau berada dalam komando Johnny."

Taeyong benar. Penegak hukum mana yang berurusan dengannya keesokan harinya pasti hanya tinggal nama. Untuk itulah selama bertahun-tahun bisnisnya aman dengan keuntungan yang berkali-kali lipat. Jadi apakah kebakaran itu hanya sekedar kesialan semata atau...

"Jadi menurutmu anak buahku yang melakukannya?"

"Bisa jadi." Taeyong mengangguk mantap. "Atau mungkin Jaemin?"

ANIMAL - NOMIN MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang