"Aku tidak habis pikir mengapa dia melakukan itu?" Jaemin menekuk lututnya, menyembunyikan wajahnya di sana. Ia masih di tempat Jeno selagi pria itu menenangkannya dengan menepuk-nepuk punggungnya lembut "Tak cukup hanya menjadi budak seks nya, dia menginginkan pernikahan."
"Dia memintamu seperti itu pasti ada alasannya." Balas Jeno menenangkan. Sungguh ia pun juga tak mengerti dimana akal sehat Mark. Tak cukup dengan menyekap adiknya sendiri, ia pun juga menginginkan pernikahan. Memangnya pendeta mana yang mau menikahkan perkawinan sedarah?
"Alasannya karena dia benar-benar bajingan." Tak henti-hentinya dia mengumpati kakaknya dengan terisak. "Bagaimana jika dia melakukan ini untuk menahanku? Tak kan ada kesempatan bagiku untuk... untuk...–
"Kita akan pikirkan bersama, sayang." Sekali lagi Jeno memeluknya untuk meredakan tangisnya. Ia tahu Jaemin-nya itu amat sangat ketakutan dengan pernyataan itu.
"Aku sudah melakukan semua yang kubisa Jeno. Aku berpura-pura menaruh cinta kepadanya. Memberikan senyuman setiap dia bicara, memandangnya berbinar setiap dia bertindak, aku bahkan, aku...-
"Sudah, jangan diteruskan."
Jaemin butuh ketenangan. Kepanikan yang diambang batas membuatnya amat ketakutan seperti ini. Bahkan sesaat Jeno izin membuatkan cokelat panas, Jaemin mencegahnya hanya karena tidak ingin ditinggal.
"Sekarang lihat aku." Jeno merubah duduknya agar menjadi berhadapan dengan Jaemin. Masih memegang tangannya dengan erat. "Apakah Mark bertemu orang lain sebelumnya?"
Jaemin menggeleng. "Aku tidak tahu."
"Kau melihat kejanggalan ada padanya?"
Jaemin menggeleng lagi. Tidak, lebih tepatnya belum. Dia baru menjalani aksinya sehari dengan Jeno dan langsung mendapat pukulan seperti ini.
"Apa dia pernah menyembunyikan pembicaraan terhadapmu?"
Lagi-lagi Jaemin menggeleng. Gagal. Semua yang dia rencanakan gagal hanya karena ajakan Mark menikah yang membuatnya ketakutan setengah mati.
"Kau boleh berhenti jika tidak ingin. Aku tidak akan memaksamu lagi." Satu kalimat Jeno membuat air matanya kontan keluar deras.
Apa itu berarti dirinya akan menghabiskan sisa umurnya bersama Mark?
Apa itu berarti Jeno menyerah untuk menyelamatkannya?
Apa itu berarti hidupnya selesai sampai di sini?
"A-apa itu berarti...?"
Sebelum Jaemin melanjutkan kalimatnya, tubuh itu ditarik kembali oleh Jeno dalam pelukan erat. Membisikan sesuatu yang membuatnya lekas menangis keras. "Tidak Na. Selama aku hidup, tak akan ku biarkan pernikahan apapun terjadi padamu kecuali dengan diriku sendiri."
---
Jeno tidak bisa membawa Jaemin kembali malam ini. Antara tidak tega juga tidak ingin memperkeruh suasana. Sejujurnya sikap Jaemin yang kabur tiba-tiba tadi bisa membuat semuanya berantahkan. Mark bisa saja mengarahkan semua anak buahnya untuk mencari Jaemin, dan sangat mudah menebaknya jika Jaemin berada di tempatnya. Tapi di sisi lain Jeno juga tidak menyalahkan sikap gegabah Jaemin. Siapa yang tidak ketakutan jika diajak menikah oleh jelmaan binatang yang tidak menerima penolakan itu?
Maka langkah yang paling bijak adalah pergi ke rumah salah satu anggota petinggi Panther Lucas. Di sisi lain karena Mark sangat mempercayainya, disana juga ada Renjun yang bisa dijadikan alasan bermalamnya Jaemin.
Sesaat Jeno menceritakan semua yang dialami Jaemin hari ini, tampaknya Lucas juga merasa bersalah. Ia yakin Mark pastinya terpengaruh oleh dirinya yang baru saja mengatakan ingin melamar Renjun.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANIMAL - NOMIN MARKMIN
FanfictionThe Panther adalah sindikat perdagangan narkoba yang diketuai oleh Mark dengan beberapa antek-anteknya. Selama ini dia menjalani kehidupan selayaknya binatang: merusak, membuat kekacauanbahkan terparah menggumuli adiknya sendiri, -Jaemin. Sampai ia...