Kesetiaan adalah harga mati. Setidaknya itulah prinsip seorang Lucas dalam menjalani hidupnya. Bak pekerja dalam birokrasi yang mengharuskan patuh pada atasan. Lucas pun melakukan hal yang sama terhadap Mark hanya karena pria itu adalah senior di penampungan dulu.
Hidup dibawah garis kemiskinan memang tidak mudah. Ingatan keji takkala ibu kandungnya sendiri rela menjualnya kepada para mafia untuk bertahan hidup. Lucas terlahir tanpa ayah. Maka sebuah pertimbangan baik ketika usianya 12 tahun sang ibu tiba-tiba membawanya ke sebuah tempat kemudian diganti dengan segepok uang.
Awal dari niatan tersebut, dirinya memang dijual untuk diambil organnya. Tubuh tinggi dan terlihat bugar, serta mata jernih nan indah tentulah menjadi incaran para pelaku human traficking. Hanya sehari sebelum dirinya dieksekusi, dia tidak sengaja membaca dan menjawab teka teki yang ternyata adalah kode keamanan suatu sistem. Para petinggi mereka terlampau takjub, hingga mengurungkan eksekusi itu sebagai ganti melatih anak itu supaya nantinya dapat bergabung dengan mereka.
Entah Lucas bersyukur atau tidak, karena menjalani hidup di camp mafia tak ubahnya dalam neraka. Setiap hari akan ada mayat yang berguguran karena tidak kuat mengikuti pelatihan mereka. Ia cukup beruntung karena berada dalan ruangan dan disibukkan dengan berkas-berkas rahasia mereka. Walau tak jarang dia juga dibawa berlatih fisik atau latihan menembak.
Dari sanalah pertemuan pertama mereka terjadi. Seorang anak yang sekiranya seumuran tapi membunyai keterampilan bela diri yang hebat. Namanya Mark. Berawal dari nasib yang sama, yakni imbas dari kemiskinan struktural orang tua mereka, membawa mereka pada keakraban hingga pertemanan yang nyata.
Mark adalah orang yang menolongnya saat markas mereka sedang dikepung oleh para petinggi kepolisian. Ia yang saat itu berada di ruangan tidak tahu apapun atas kondisi gawat yang dimana para polisi mulai masuk untuk menggeledah dan menangkap mereka satu persatu. Pintu dibuka paksa dan sebelum polisi itu datang, Mark mengajaknya lebih dulu pergi. Itu pun dia harus melawan beberapa petugas kepolisian hingga membuat keduanya menghirup udara bebas.
Entahlah apa yang terjadi pada dirinya jika Mark tidak menolongnya, mengingat beberapa rekannya dijatuhi hukuman mati karena tergabung di perkumpulan mafia itu. Atas hutang budi tersebut, membuat Lucas benar-benar menghargai Mark. Usia mereka terpaut delapan bulan dengan Lucas yang lahir lebih dulu. Tapi seolah menjadi tekatnya, bahwa dia akan selalu mengikuti Mark kemana pun dia pergi.
---
Tujuan utama mereka adalah kampung masa kecil Mark. Dimana seringnya Mark bercerita bahwa sebenarnya dia mempunyai seorang adik yang dia titipkan ke tetangga. Mark ingin mengajak serta adiknya itu memulai hidup baru di kota dan Lucas pun setuju. Selagi Lucas menunggu di mobil, ia lantas menyadari bahwa Mark kembali dengan kondisi baju kotor bekas cipratan darah serta satu tangan membopong dan membungkam tangisan adiknya.
Namanya Na Jaemin. Bayangan anak kecil yang berusia delapan tahun dan baru menerima kenyataan bahwa orang tuanya baik kandung ataupun tiri telah tiada. Lucas tidak pernah punya saudara, itulah mengapa dirinya sangsi terhadap keputusan yang diambil temannya itu. Mereka memutuskan pergi ke kota. Memulai kehidupan baru dengan menyewa satu apartemen kecil berbentuk persegi sebagai rumah tinggal sementara.
Lucas toh tidak masalah, walaupun mereka tidur bertiga dengan posisi Mark ditengah diapit dirinya dan juga adiknya. Sebelum keesokan harinya mereka mencari pekerjaan untuk bertahan hidup. Sayang beribu sayang, sebagimana niat baik manusia tidak akan semudah itu terwujud selagi mereka adalah dua pemuda tanpa identitas di kota besar. Beberapa orang enggan mempekerjakannya sekalipun hanya pekerjaan sepeleh, pelayan toko misalnya. Hingga pada suatu titik lelah dan pasrah, mengingat satu orang lagi yang perlu diberi makan, Mark nekat memilih menjajahkan barang terlarang yang dibawanya di camp mafia dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANIMAL - NOMIN MARKMIN
FanficThe Panther adalah sindikat perdagangan narkoba yang diketuai oleh Mark dengan beberapa antek-anteknya. Selama ini dia menjalani kehidupan selayaknya binatang: merusak, membuat kekacauanbahkan terparah menggumuli adiknya sendiri, -Jaemin. Sampai ia...