Pada sebuah club mewah di tengah kota. Tempat yang sejatinya sudah disewa oleh ketua Panther untuk pesta semalaman merayakan kesuksesan salah satu anak buahnya. Terdapat sebuah meja yang berbentuk bulat dengan kursi yang mengelilinginya bersama dengan minuman yang sudah tersedia di sana.
Bersama itu para anggota inti Panther: Sungchan, Hyunjin, Jisung, Lucas dan kekasihnya, Renjun, juga tak ketinggalan ketua Panther, Mark. Menikmati musik yang kian berdenting, sementara di depannya telah disediakan parah wanita yang menari striptis.
"Bersulang untuk kesuksesan Panther. Cheerr." Lucas mengangkat segelas berisikan sampanye, diikuti Mark dan lainnya lantas meminum bersama-sama.
Jeno adalah bintangnya pada malam hari ini.
Sosok yang saat ini lebih banyak diam dan hanya menebar senyum simpul. Memilih sedikit minum sembari kepala yang menoleh kesana kemari seperti mencari keuangan.
"Cepat ceritakan bagaimana kau memperoleh dua pelanggan sekaligus dalam sehari!" Ujar Lucas. Selalu pertanyaan seperti itu yang terlontar, seakan hal itu bagaikan sebuah pencapaian berharga.
"Aku sudah mengincarnya sejak lama, dan ku pikir kemarin adalah waktu yang pas untuk menawarkan obat 'pereda nyeri' itu." Balas Jeno.
"Taktik yang bagus, kau mendekati para artis-artis pendatang baru yang sedang stress sehingga mudah bagimu untuk mengelabuhi."
"Benar dugaanku, otak Jeno bekerja setelah Mark memberikan pukulan kemarin?" Sahut Sungchan.
"Dari Jeno kita bisa mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dari biasanya. Karena sudah pasti artis banyak uangnya."
Mereka kompak mengangguk. Mana tahu Jeno profil pelanggan baru-nya yang katanya artis pendatang baru itu. Lucas bilang namanya sering muncul di televisi baru-baru ini dan menjadi artis muda berbakat. Jeno toh hanya melaksanakan apa yang diperintah Jaehyun untuk melakukan pertemuan di belakang sekolah, lalu tibalah bocah tersebut memberinya segepok uang sebagai alat tukar dengan barang haram yang di bawanya.
"Sekali lagi, bersulang untuk Jeno Lee, Cherrss!" Lagi, seruan itu diucapkan oleh Mark sendiri. Merangkul pundaknya menandakan sebangga itu dia dengan bawahannya. Tidak sia-sia dia memberikan pelajaran pukulan kemarin.
"Ngomong-ngomong kita melewatkan satu kejutan lain disini." Sambungnya.
"Kau punya kejutan lagi?"
Mark mengangguk mantap.
"Wow, tidak biasanya kau seperti ini pada anak buahmu, bahkan padaku dulu kau tidak setotalitas ini." Sahutan Hyunjin tidak begitu digubris oleh semuanya. Mark tetap pada tekatnya menghadirkan satu orang lagi, yang sebenarnya sedari tadi sudah ia persiapkan.
"Hai Jen!" Sapa suara itu ceria.
Mata Jeno menoleh. Sialnya kejutan yang dikatakan Mark rupanya berhasil membuat Jeno benar-benar terkejut. "Shit, apa yang kau lakukan di sini?"
Bagaikan tanpa dosa, Haechan hanya tersenyum. "Aku dapat undangannya. Katanya ini perayaan kemenangan karya ilmiahmu?"
Presetan, orang bodoh mana yang percaya bahwa merayakan kemenangan intelektualitas harus di Club dengan penari striptis? Jeno segera menarik tangan itu menjauh dari kerumunan mereka sebentar.
"Ayo, aku akan mengantarmu pulang!"
"Jeno, kau apa-apaan sih?" Tolak Haechan. Bingung dengan reaksi kemarahan Jeno.
"Pulang Chan, apa aku yang akan mengantarkanmu sendiri kembali ke rumah orang tuamu?"
"Selalu saja menggunakan ancaman yang sama." Rutuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANIMAL - NOMIN MARKMIN
FanfictionThe Panther adalah sindikat perdagangan narkoba yang diketuai oleh Mark dengan beberapa antek-anteknya. Selama ini dia menjalani kehidupan selayaknya binatang: merusak, membuat kekacauanbahkan terparah menggumuli adiknya sendiri, -Jaemin. Sampai ia...