15.BERHARGA

12 1 0
                                    

🎉Selamat lebaran idul Adha 🎉

Readers
🌹Semoga sehat selalu ya❤️
Jangan lupa THR buat
Author ya
Jangan lupa Vote and comment

😘 Happy reading ✨

Rintihan hujan tiada henti-hentinya menyahuti.Seakan akan ikut memilu mengikuti hati yang menantikannya hadir.

Alan baru saja memarkirkan motornya di ikuti Vars di belakangnya.

Tubuhnya basah oleh hujan tapi tentunya itu tidak lah penting sekarang.Ada yang lebih berharga daripada nyawanya sendiri sekarang.

"Zyha Lo_"
Alan langsung mematung tak tau harus bagaimana mengungkapkan isi pikiran sekarang antara marah dan lega tentunya.

"LAN!"panggil Vars yang baru saja masuk.

Dan tentu saja keadaannya tak jauh berbeda dari sebelumnya.keduanya sama-sama melongo tidak mengerti akan keadaannya sekaran.

"ALAN Lo berantem lagi,"ucap Zyha panik.

"Lo kenapa sih ngak pernah dengarin gue,sehari aja Lo ngak berantem boleh,"celoteh Zyha tiada henti.

Alan hanya menatap Zyha penuh arti,
matanya memerah menahan tangis,dirinya senang masih bisa mendengar celotehan manis istrinya itu.

"Lo dengar ngak sih yang gue omongin,"ucap Zyha saat menyadari kalau Alan hanya memandanginya.

"Alan!"teriak Zyha sambil memukul kecil dada bidang suaminya itu.
Tapi apa,Alan malah memeluknya erat.

"Makasih,"ucap nya penuh arti sambil mengeratkan pelukan nya seakan jika ia melepaskannya saat ini Zyha akan pergi meninggalkannya.

"Hah,maksudnya apaan," ucap Zyha
Yang masih dalam pelukan Alan.

"Woi,lepasin gue sesek nih,basah lagi,"protes Zyha yang masih dalam pelukan Alan.

"Ehhem!,"deham kedua manusia yang tentu saja menjadi nyamuk di antara ke duanya.

"Eum Zy gue pulang dulu ya,"pamit Grey teman barunya atau lebih tepatnya titipan yang di maksud oleh Vars tadi.

"Eum, hati-hati ya,"ucap Zyha sambil melambaikan tangannya ke arah Grey walaupun sedikit tertahan karena Alan masih saja memeluknya.

Sepeninggalan Vars dan juga Grey Zyha segera memberontak keluar dari pelukan Alan.

"Lo kenapa sih,tunggu jangan jawab dulu,duduk di sini gue obatin luka Lo dulu baru ngomong,"ucap Zyha yang kemudian berlenggang pergi meninggalkan Alan.

Tak butuh waktu lama Zyha sudah kembali dengan kotak P3K di tangannya.

"Tahan dikit,"ucap Zyha saat menyentuh sudut bibir Alan yang membiru.

"Ess!"desis Alan saat Zyha sedikit menekan lukanya.
"Jangan di teken dong,"protes Alan

"Sekalian hukuman karena Lo langgar janji sama gue ngak berantem lagi,"ucap Zyha yang tersenyum ke arah Alan tanpa dosa sedikit pun.

"Udah,sana mandi dulu nanti gue kasih salep lagi,"ucap Zyha sambil membereskan kotak p3k nya

"Udah sana mandi atau tidur di luar mau,"ancam Zyha tapi tak di indahkan oleh sang empu.

Alan bahkan semakin mengeratkan pelukannya.Menghirup rakus aroma kesukaannya.perpaduan antara aroma vanilla dan mint yang membuatnya candu.

"You're my mine,"ucapnya penuh penekanan membuat Zyha tanpa sadar menahan napasnya.

• • •

Percikan darah menghiasi seluruh ruangan.Dinding yang sebelumya putih bersih berubah menjadi sebuah karya abstrak dengan percikan darah sebagai hiasannya.

Bau anyir darah menyelimuti seluruh ruangan.Suara tangisan dan pekikan bagaikan musik penyemangat baginya.

Tak ada seorangpun yang akan menghentikannya.Mereka hanya menyimak apa yang tuannya lakukan.

Mulai dari mematahkan kedua tangan dan kakinya,menguliti habis tubuh orang tersebut.

"Ambilkan saya minuman,"ucapnya pada seorang yang sudah sedari tadi menyimak baik apa yang ia lakukan.

"Baik tuan,"balasnya sambil menyerahkan satu botol Vodka kepadanya.

"Nikmati minuman terakhirmu,"
ucapnya sambil menuang habis minuman tersebut di atas tubuh yang sudah tak berbentuk itu,membuatnya memekik histeris.

"Sampaikan pesanku pada mereka, aku akan memburu habis mereka yang mengusik kehidupan keluargaku,"ucapnya yang kemudian menginjak habis tubuh orang tersebut.

"Bereskan tempat ini,"ucapnya meninggalkan ruangan tersebut.
"Maaf tuan,pak Agraham mengirimi anda sebuah undangan,"ucap vion selaku tangan kanannya.

"Aku tidak punya waktu untuk permainan anak-anak seperti itu,"balasnya tak minat.

"Tapi sepertinya nona muda dan juga tuan muda akan nenghadairinya tuan,"

"Kalau begitu pakaian baru untuk pergi ke sana,"

• • •

Jam telah menunjukkan pukul satu dini hari.Pertanda kalau hari sudah berganti.

Tapi tidak ada tanda-tanda Alan akan menutup matanya.Dirinya masih setia memandangi wajah lelap Zyha yang terlelap di sampingnya.

Rasanya dunia ini bisa runtuh kapan saja dan menelan kesayangannya.
Wajah cantiknya bahkan terusik sedikit pun.

"Makasih karena Lo masih di sini,"ucap Alan sambil menyisir halus rambut Zyha.

"Gue ngak tau gimana kalau Lo sampai terluka gara-gara gue,Lo orang yang udah jinakin monster dalam diri gue,dan Lo juga yang akan jadi penyebab kebangkitan nya lagi,"

Holla gays sorry soal
Keterlambatan update nya
😭😭😭
Soal nya kemarin hari raya idul Adha, author nya sibuuuuk
Jadi ngak sempet.

Kalau ada waktu nanti author
Dabelin deh chapter nya
Jadi baca ini dulu ya!!!

Jangan lupa Vote and comment 👍 and share!!!

AttahalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang